Berikut adalah Contoh Proposal Penelitian Skripsi yang Baik dan Benar
PENGARUH PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DAN
TANYA JAWAB TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN SISWA
PADA MATERI FIQIH DI MADRASAH
TSANAWIYAH SABILUL MUTTAQIN LENTENG SUMENEP
TAHUN PELAJARAN 2011-2012
2.
Latar Belakang Masalah
Seiring
dengan melajunya perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup bangsa. Melihat pentingnya pendidikan bagi manusia, maka
pendidikan harus benar-benar diperhatikan dan diupayakan semaksimal mungkin. Semua
itu tidak pernah lepas dari tugas dan tanggung jawab seorang guru sebagai
pengelola kegiatan pembelajaran.
Hal itu sesuai dengan dasar dan tujuan
pendidikan Nasional sebagaimana yang tertuang dalam UU. RI no 20 Tahun 2003
tentang sistem pendidikan Nasional, yaitu:
“ Pendidikan Nasional berdasarkan Pencasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi Warga Negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.“ (Depertemen
Pendidikan, 2003:20).
Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran
adalah suatu cita-cita yang bernilai normatif. Dengan perkataan lain, dalam
tujuan terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada peserta didik.
Nilai-nilai itu nantinya akan mewarnai cara peserta didik bersikap dan berbuat
dalam lingkungan sosialnya, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Fungsi dan
tujuan pendidikan di atas sangat relevan dengan ajaran Islam yang sangat
menghargai terhadap orang yang beriman dan orang yang berilmu pengetahuan. Hal
ini tertuang dalam firman Allah Swt dalam surat
at- Taubah ayat 122:
فَلَوْلاَنَفَرَ
مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوْا فِى الدِّيْنِ وَلِيُنْذِرُوْا
قَوْمَهُمْ اِذَا رَجَعُوْا اِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَ ( التوبة : 122 )
Artinya: “ Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka
beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk
memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya,
supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”. (At- Taubah: 122)
Salah satu komponen pendidikan adalah : metode pengajaran dimana
metode mengajar ini menjadi penting ada dalam proses belajar mengajar, seorang
guru yang hanya menggunakan satu metode mengajar akan terasa monoton dan dapat
menimbulkan kebosanan pada peserta didik. Oleh karena itu, seorang guru haruspandai menggunakan
metode mengajar dengan lancar dan memperoleh kesuksesan secara variatif, agar
proses belajar mengajar tidak membosankan. Hal ini dilakukan semata mengajar
itu bisa diketahui dari ada tidaknya perubahan pada tingkah laku anak menuju
kesempurnaan.
Parameter dan tolak
ukur kesuksesan pendidikan dan pengajaran dapat dikatakan sukses apabila
pengajaran di indikasikan melalui beberapa factor, yakni :
1.
Anak dapat menggunakan dan
mentransfer apa yang dipelajarinya di sekolah dengan bebas dan penuh percaya
diri dalam berbagai situasi dan kondisi dalam hidupnya.
2.
Hasilnya tahan lama dan dapat
diterapkan dalam kehidupannya ( Zainuddin
Dja’far, 1995 : 1 )
Dalam
interaksi belajar mengajar, metode dipandang sebagai salah satu komponen, yang
mana antara komponen yang satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi. Salah
satu alternatif untuk menciptakan kondisi yang menyenangkan dalam proses
belajar mengajar adalah dengan metode Demonstrasi dan Tanya Jawab yang dapat
memotivasi minat belajar siswa khususnya dalam materi Fiqih.
Dua metode ini
saling berkaitan. Satu sisi metode demonstrasi membantu peserta didik memahami
pelajaran dengan mudah karena berbentuk praktek dan aplikatif. Peserta didik
termotivasi dengan adanya partisipasi langsung dalam proses belajar mengajar. Pada
sisi lain, metode Tanya jawab dapat menumbuh kembangakan motivasi belajar. Peserta
didik juga termotivasi dengan dukungan metode tanya jawab. Karena dengan metode
ini peserta didik dapat melatih dalam mengembangkan daya pikir analisa masalah,
dan sistematika berfikir dan daya ingatnya.
Motivasi
erat kaitannya dengan kejiwaan peserta yang dapat mendorong untuk melakukan
sesuatu. Maka motivasi belajar merupakan peranan penting untuk mencapai hasil belajr
mengajar yang secara optimal, karena seorang guru yang gagal dalam tugasnya
bisa disebabkan faktor motivasi kepada peserta didiknya. ( Sutomo, 1993 : 141 )
Untuk itu, kecakapan
guru dalam menyiasati fenomena yang terjadi dalam proses belajar mengajar
sangatlah penting sekali. Karena pada dasarnya pendidiklah yang bertanggung
jawab terhadap keberhasilan pendidikan. Seorang guru yang baik selalu berusaha
menghubungkan pelajaran dengan kebutuhan peserta didik pada tingkat teoritis
dan praktis atau aplikatif.
Demikian
juga dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran Fiqih, hendaknya metode
demonstrasi dan tanya jawab dapat diterapkan secara optimal oleh guru. Hal ini
untuk menarik dan memusatkan perhatian peserta didik, juga merangsang peserta
didik untuk mengembangkan daya pikir dan ingatannya. Hal ini, juga dimaksudkan
untuk menanamkan pemahaman yang baik pada peserta didik dalam belajar mata
pelajaran Fiqih.
Adanya
pemahaman yang baik dalam belajar mata pelajaran Fiqih penting ditanamkan
kepada peserta didik. Dengan pemahaman yang baik ini diharapkan dapat mendorong
peserta didik mengamalkan ajaran Islam secara baik dalam kehidupan sehari-hari.
Dari pengamalan ajaran Islam ini, selajutnya peserta didik diharapkan mampu
mewujudkan peserta didik menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
Dalam
rangka memaksimalkan tujuan pembelajaran khususnya materi Fiqih, Madrasah
Tsanawiyah Sabilul Muttaqin telah menerapkan berbagai macam metode pengajaran
termasuk pula metode demonstrasi dan tanya jawab. Hal ini sesuai dengan
penuturan guru materi Fiqih bahwa dari kelas VII sampai kelas IX Madrasah
Tsanawiyah Sabilul Muttaqin dalam pengajaran materi Fiqih telah menerapkan
metode demonstrasi dan tanya jawab, karena metode tersebut diyakini mampu
merangsang keaktifan dan partisipasi siswa dalam mengikuti setiap penyajian
meteri Fiqih. Dan hal ini terbukti dengan adanya suasana kelas yang hidup,
siswa lebih aktif dan tidak pasif dan yang paling menggembirakan adalah
semangat belajar siswa lebih meningkat dari sebelumnya.
Masih dari
sumber yang sama (guru fiqih), pada awal pelaksanaan penerapan metode demonstrasi
dan tanya jawab efektifitasnya masih sangat rendah karena terdapat banyak
tantangan dan hambatan berupa : pertanyaan yang diajukan oleh siswa menyimpang
dari pembahasan, molornya alokasi waktu yang telah disediakan dan
hambatan-hambatan lain yang berupa teknis. (wawancara dengan guru materi Fiqih,
08 Mei 2011)
Dari uraian
tersebut, maka penggunaan metode demonstrasi dan tanya jawab ini dapat
mendukung dalam meningkatkan pemahaman serta keaktifan peserta didik dan dapat
pula memotivasi belajar peserta didik yang dalam hal ini telah diterapkan di
Madrasah Tsanawiyah Sabilul Muttaqin Lenteng Sumenep.
Dengan demikian
peneliti merasa tertarik untuk meneliti dan menguji kebenarannya dengan
mengambil judul: “PENGARUH PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DAN TANYA JAWAB TERHADAP
TINGKAT PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI FIQIH DI MADRASAH TSANAWIYAH SABILUL
MUTTAQIN LENTENG SUMENEP TAHUN PELAJARAN 2011-2012 .
3.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
judul dan pokok pikiran yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah, maka
penulis dapat mengemukakan rumusan masalah yang sangat pokok dalam penulisan
skripsi ini adalah:
1.
Adakah pengaruh metode
Demonstrasi dan Tanya Jawab terhadap Tingkat Pemahaman Siswa pada materi Fiqih
di Madrasah Tsanawiyah Sabilul Muttaqin Lenteng Sumenep Tahun Pelajaran 2011-2012?
2.
Seberapa besar pengaruh metode
Demonstrasi dan Tanya Jawab terhadap Tingkat Pemahaman Siswa pada materi Fiqih
di Madrasah Tsanawiyah Sabilul Muttaqin Lenteng Sumenep Tahun Pelajaran 2011-2012?
4.
Tujuan Penelitian
Sudah dapat
dipastikan bahwa setiap pekerjaan atau perbuatan tidak lepas dari tujuan yang
ingin dicapai, begitu juga dengan penelitian ini memiliki beberapa tujuan
antara lain:
a.
Untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh metode Demonstrasi dan Tanya Jawab terhadap tingkat pemahaman siswa
pada materi Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Sabilul Muttaqin Lenteng Sumenep Tahun
Pelejaran 2011-2012.
b.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode
Demonstrasi dan Tanya Jawab terhadap tingkat pemahaman siswa pada materi Fiqih
di Madrasah Tsanawiyah Sabilul Muttaqin Lenteng Sumenep Tahun Pelajaran 2011-2012.
5.
Kegunaan Penelitian
Setelah
nantinya penulis melakukan penelitian dan didukung dengan adanya data-data yang
akurat sehingga kebenarannya dapat diterima, maka harapan penulis dari hasil
penelitian ini dapat berguna bagi :
1.
Kepala Sekolah Madrasah
Tsanawiyah Sabilul Muttaqin Lenteng Sumenep, sebagai bahan pertimbangan untuk
menentukan langkah-langkah pengajaran demi tercapainya tujuan pendidikan.
2.
Bagi Guru, sebagai bahan dan
tambahan informasi dalam memilih metode yang tepat untuk anak didik yang sesuai
dengan tujuan pengajaran.
3.
STIT Aqidah Usymuni , sebagai
tambahan referensi di perpustakaan STIT Aqidah Usymuni Tarate Pandian Sumenep.
4.
Bagi llmuwan, sebagai bahan
acuan untuk penelitian yang sejenis.
6.
Alasan Memilih Judul
1.
Alasan Objektif
a.
Bahwa pemahaman belajar peserta
didik pada materi Fiqih merupakan hal yang sangat penting dalam membina dan
mewujudkan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
b.
Bahwa penerapan Metode
Demonstrasi dan Tanya Jawab ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
keaktifan serta pemahaman peserta didik yang sampai saat ini belum pernah
diteliti.
c.
Mengingat pentingnya mengetahui
kemajuan belajar dan keaktifan peserta didik setelah mengikuti proses belajar
mengajar.
2. Alasan Subjektif
a.
Penulis sebagai calon pendidik
mempunyai tanggung jawab untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka
meningkatkan keaktifan serta pemahaman peserta didik dalam pelajaran agama,
khususnya materi Fiqih.
b.
Lokasi penelitian yaitu
Madrasah Tsanawiyah Sabilul Muttaqin Lenteng Sumenep mudah dijangkau sehingga
memudahkan penulis untuk melakukan penelian.
Dari
permasalahan ini penulis tahu sampai dimana peserta didik bisa menyerap materi
yang disampaikan oleh pendidik.
7.
Hipotesis
Menurut Sutrisno Hadi:
“ Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar dan mungkin salah. ” ( Sutrisno
Hadi, 1982 : 63 )
Untuk menemukan suatu
kebenaran dalam sebuah penelitian, perlu dirumuskan hipotesis-hipotesis atau
dugaan sementara. Oleh karena itu perlu diuji kebenarannya.
Adapun hipotesis yang dirumuskan
oleh Suharsimi Arikunto adalah sebagai berikut:
1.
Hipotesis Kerja (H1)
2.
Hipotesis Nihil (Ho)
Tidak ada
pengaruh medote Demonstrasi dan Tanya Jawab terhadap Tingkat Pemahaman Siswa
pada materi Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Sabilul Muttaqin Lenteng Sumenep 2011-2012.
Hipotesis Awal :
Hipotesis awal yang penulis ajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Ada pengaruh keterbukaan anak dalam proses
pematangan naluri.
b.
Sikap
keterbukaan guru dan anak mempunyai pengaruh yang cukup dalam proses pematangan kecerdasan intelektual.
8.
Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah yang ada dalam skripsi ini, maka perlu adanya ruang lingkup
pembahasan. Adapun ruang lingkup pembahasan yang penulis maksudkan adalah
sebagai berikut :
1.
Ruang Lingkup Penelitian
a.
Metode Demonstrasi dan Metode Tanya Jawab, Indikatornya adalah:
1.
Jenis materi yang didemonstrasikan
oleh guru
2.
Jenis pertanyaan yang
disampaikan oleh siswa
3.
Membantu siswa dalam memusatkan
konsentrasi siswa dalam belajar
4.
Alat Peraga yang cukup untuk
semua siswa
b.
Tingkat Pemahaman Siswa,
Indikatornya adalah:
1.
Tingkat daya paham siswa dalam
memahami materi yang didemonstrasikan guru.
2.
Jawaban yang disampaikan siswa
2.
Ruang Lingkup Lokasi
Adapun lokasi yang akan
diteliti adalah Madrasah Tsanawiyah Sabilul Muttaqin Lenteng Sumenep Tahun
Pelajaran 2011-2012.
9.
Devinisi Operasional
Untuk menghindari kesalah pahaman
terhadap isi yang terkandung dalam proposal skripsi ini, maka penulis akan
paparkan penegasan judul dengan memberi arti dari istilah-istilah yang terdapat
dalam judul tersebut di atas.
1.
Pengaruh
Pengaruh adalah daya
yang ada atau timbul dari sesuatu ( orang, benda dan sebagainya ) yang berkuasa
atau yang punya kuasa.
( Poerwadarminta, 1987 : 731 )
Yang dimaksud dengan
pengaruh dalam penelitian ini adalah kekuatan yang ditimbulkan oleh metode demonstrasi
dan tanya jawab terhadap tingkat pemahaman siswa.
2.
Metode Demonstrasi
Metode secara umum
diartikan sebagai cara untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk melakukan
suatu pekerjaan dengan menggunakan fakta atau konsep-konsep. ( Peter Salim, 1991
:126 )
Metode demonstrassi
adalah metode mengajar yang menggunakan alat atau media untuk memperjelas suatu
pengertian atau untuk memperlihatkan kepada anak didik tentang suatu proses
atau cara melakukan sesuatu. ( Depertemen Agama, 2004: 296 )
Metode Tanya Jawab:
Metode tanya jawab adalah
suatu teknik untuk memberi motivasi pada peserta didik agar bangkit
pemikirannya untuk bertanya selama mendengarkan pelajaran atau guru yang
mengajukan pertanyaan, peserta didik yang menjawab. Menurut Dzakiah Darajat, dkk.
Metode tanya jawab adalah salah satu teknik mengajar yang dapat membantu
kekurangan-kekurangan yang terdapat pada metode ceramah. ( Dzakiah Darajat, 2008
: 307 )
Penggunaan metode
demonstrasi dan metode tanya jawab merupakan persyaratan yang dimiliki guru
agar pengelolaan pembelajaran lebih efektif. ( Wardani dan Julaiha, 2000: 71 )
Adapun yang penulis maksud dengan penggunaan metode demonsrtasi dan
tanya jawab di Madrasah Tsanawiyah Sabilul Muttaqin dalam mengelola kegiatan
pembelajaran yang merupakan wujud kompetensi mengajar yang dimiliki pengajar.
3. Tingkat Pemahaman
Pemahaman
berasal dari kata ”paham” yang bermakna mengerti atau tanggap yang ditambah pe
dan an berarti mengenai hal yang dituju, dengan demikian pembelajaran baru
dikatakan optimal jika mereka mengalami pembelajaran yang bermakna dan
dimengerti atau ditanggapi. ( Wahyudi, 2005 : 2 )
Tingkat
pemahaman siswa adalah hasil yang dicapai peserta didik dalam proses belajar
mengajar dan kemampuan belajar peserta didik dalam menangkap makna dalam
belajar ilmu Fiqih. Adapun yang penulis maksud dengan hasil yang dicapai peserta
didik dalam proses belajar mengajar tentu kemampuan pemahaman di sini adalah
kemampuan peserta didik dalam memahami materi Fiqih sebagai ukuran dari
penguasaan pengajar terhadap penggunaan metode demonstrasi dan tanya jawab yang
dimiliki pengajar.
Jadi, yang
dimaksud dengan judul proposal skripsi ini adalah pengaruh yang ditimbulkan
dari pengguanaan metode demonstrasi dan tanya jawab dapat meningkatkan
pemahaman siswa dalam pembelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah Sabilul
Muttaqin Lenteng Sumenep Tahun Pelajaran 2011-2012.
10.
Sistematika Pembahasan
Adapun yang dimaksud dengan
sistematika pembahasan adalah merupakan suatu urusan pembahasan dari bab awal
sampai bab akhir yang merupakan satu
kesatuan yang utuh dan sistematis.
Sistematika pembahasan dalam penulisan skripsi ini penulis membagi
kedalam lima bab dengan rancangan sebagai berikut:
Bab I.
Pendahuluan yang merupakan gambaran atas keseluruhan dari isi skripsi yang meliputi atau terdiri
dari Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan
Penelitian, Alasan Memilih Judul, Batasan Memilih Judul, Asumsi dan Hipotesis,
Ruang Lingkup Penelitian, Kajian Pustaka, Metode Penelitian dan Sistematika
Pembahasan.
Bab II . Kajian
Pustaka, berisi tentang landasan teori yang memuat:
a)
. Tinjauan Teoritis tentang
Metode Demonstrasi dan Tanya Jawab, antara lain Pengertian Metode Demonstrasi,
pengertian Metode Tanya Jawab, Fungsi dan Manfaat Metode Demonstrasi dan Tanya
Jawab, Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi dan Tanya Jawab, b).
Tinjauan teoritis tentang Tingkat Pemahaman Siswa yang meliputi Pengertian
tentang Pemahaman Siswa, Upaya Meningkatkan Tingkat Pemahaman Siswa,
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi tingkat Pemahaman Siswa, c). Pembelajaran Fiqih yang Meliputi Tujuan
Pembelajaran Fiqih, Materi Pembelajaran Fiqih, Metode Pembelajaran Fiqih dan
evaluasi dan d). Korelasi antara Pengaruh Metode Demonstrasi dan Tanya Jawab
dengan Tingkat Pemahaman Siswa yang meliputi : Terciptanya Proses Belajar
Mengajar Interaktif dan Dinamis, Meningkatkan Tingkat Pemahaman Siswa,
Menumbuhkan Gairah Belajar Siswa dan Tercapainya Tujuan Pengajaran.
Bab III. Metodologi Penelitian, yaitu
membahas tentang Pengertian Metodologi Penelitian, Teknik Penentuan Subjek
Penelitian, Teknik pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data.
Bab IV.
Laporan Penelitian, dalam bab ini berisi Tentang Tahap Persiapan, Tahap
Pelaksanaan, Penyajian Data, Analisis Data Serta Pembuktian Hipotesis dan
Pembahasan.
Bab V.
Penutup, pada bab yang terakhir ini isinya adalah Kesimpulan dan Saran-Saran
yang merupakan akhir dari penyusunan skripsi ini.
11.
Kajian Pustaka
Pendidikan
adalah “Pengaruh, bantuan, atau tuntutan yang diberikan oleh orang yang
bertanggung jawab kepada anak didik”. (Ahmadi, 2001 : 71)
Di dalam
khazanah pendidikan islam, terutama karya ilmiah berbahasa Arab, terdapat
berbagai istilah yang dipergunakan oleh ulama dalam memberikan pengertian
tentang “Pendidikan Islam” dan sekaligus diterapkan dalam konteks yang
berbeda-beda.
Pendidikan
menurut Langgulung (1997 : 34), setidaknya tercakup delapan pengertian, yaitu
al-tarbiyah ad-diniyah (pendidikan keagamaan), ta’lim al-din (pengajaran
agama), al-ta’lim al-diny (pengajaran keagamaan), al-ta’lim al-islamy
(pengajaran keislaman), tarbiyah al-muslimin (pendidikan dalam islam),
al-tarbiyah ‘inda al-muslimin (pendidikan di kalangan orang-orang islam),
at-tarbiyah fi al-muslimin (pendidikan dalam islam), dan al-tarbiyah
al-islamiyah (pendidikan islami).
Para ahli
pendidikan biasanya lebih menyoroti istilah-istilah tersebut dari aspek
perbedaan antara at-tarbiyah dan ta’lim, atau antara pendidikan dan pengajaran,
sebagaimana sering diperbincangkan dalam karya-karya mereka. Menurut
Al-Nakhlawy (1979 : 112) menjelaskan arti tarbiyah lebih cocok untuk pendidikan
islam. Berbeda halnya dengan Jalal (1977 : 90) yang dari hasil kajiannya
berkesimpulan bahwa istilah ta’lim lebih luas jangkauannya dan lebih umum
sifatnya dari pada tarbiyah itu sendiri.
Di kalangan
penulis Indonesia, istilah pendidikan biasanya lebih diarahkan pada pembinaan
watak, moral, sikap atau kepribadian, atau lebih mengarah pada efektif,
sementara pengajaran lebih diarahkan
pada penugasan ilmu pengetahuan atau menonjolkan dimensi kognitif dan
psikomotorik. (Muhaimin, 2000 : 74)
Kajian
lainnya menyebutkan seperti yang dikemukakan oleh Set Al-Attas (1980 : 95) yang
cocok dalam konteks pendidikan islam adalah istilah ta’dib, dan beliau tidak
setuju kalau istilah tarbiyah dipergunakan dalam konteks pendidikan islam.
Karena menurutnya, istilah at-tarbiyah menyangkut pada persoalan pengajaran,
sementara pendidikan itu sendiri mengarah pada pembentukan kepribadian atau
moralitas seseorang. Sehingga istilah ta’dib lebih cocok dibandingkan dengan
istilah at-tarbiyah itu sendiri.
Lepas dari
berbagai pemahaman tentang pendidikan di atas, maka penulis mengambil pemahaman
bahwa pendidikan merupakan suatu usaha
untuk membentuk kepribadian terhadap
seseorang. Hal ini tentunya dilakukan oleh orang dewasa yang mempunyai
kepribadian yang baik agar nantinya dapat dibuktikan oleh anak-anak didiknya.
Untuk itu
maka pendidikan amat penting untuk dikembangkan mengingat anak didik hanya
terpaku pada pribadinya sendiri yang sudah dibekali faktor pembawaan yang
semacam fitroh, akan tetapi mereka (anak) itu selalu berinteraksi dengan
lingkungan yang secara tidak sadar akan dipengaruhi oleh lingkungan yang ada di
luar dirinya.
Dengan
demikian, tentunya pendidikan sangat urgen di dalam kehidupan seseorang.
Baik tidaknya seseorang tergantung pada tingkat pendidikan yang telah
dialaminya. Tidak hanya pada pemantapan intelektual, namun penting juga diukur
spiritualnya agar kedua faktor tersebut berjalan secara seimbang di dalam diri
seseorang.
Sebelum
membahas lebih jauh, maka penulis
menjelaskan pengertian Metode. Dan setelah itu penulis menjelaskan bagaimana
realisasi dan urgensi pentingnya pendidikan bagi
manusia.
Metode secara umum
berarti “ cara “ . Metode diartikan sebagai cara malakukan suatu tentang pekerjaan
dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis.
Sedangkan
yang dimaksud dengan metode mengajar ialah suatu cara yang berisi tentang cara
– cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru. Dalam pengertian lain
adalah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan
pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual atau klasikal. ( Abu Ahmadi- Joko Tri Prasetya, 2005: 52 )
Demonstrasi
adalah pelaksanaan nyata atas dasar teori yang ada, pelaksanaan pekerjaan. Jadi
metode Demonstrasi adalah teknik mengajar yang dilakukan oleh seorang guru atau
orang lain untuk menggambarkan atau mempraktekkan pokok bahasan yang akan
dibahas agar peserta didik cepet mengerti dan tidak hanya sekedar membayangkan
saja.
Begitu juga
dengan metode Tanya Jawab, biasanya dalam metode ini peserta didik yang kurang
mencurahkan perhatiannya terhadap pelajaran
yang diajarkan melalui metode ceramah akan lebih berhati-hati terhadap
pelajaran yang diajarkan melalui metode Tanya Jawab. Sebab peserta didik tersebut
sewaktu-waktu akan mendapat giliran untuk menjawab suatu pertanyaan yang akan
diajukan kapadanya.
Metode tanya
jawab ini dari segi kepastian lebih tajam, karena guru memberikan pertanyaan
untuk suatu jawaban tertentu, dan guru dapat mengetahui dengan segera apakah peserta
didiknya mengerti atau tidak.
Metode demonstrasi
dan tanya jawab ini dalam hubungan dengan proses kegiatan belajar mengajar
mempunyai fungsi sebagai alat bantu mengajar antara seorang pendidik dengan
peserta didik.
Metode demonstrasi
dan tanya jawab ini memiliki beberapa manfaat diantaranya:
a.
Perhatian anak akan lebih
berpusat kepada apa yang di demonstrasikan.
b.
Memberikan pengalaman praktis
yang dapat membentuk ingatan yang kuat dan keterampilan dalam berbuat.
c.
Akan mengurangi kesalahan peserta
didik dalam mengambil suatu kesimpulan, karena mereka mengamati langsung.
d.
Peserta didik lebih kreatif,
karena peserta didik tidak hanya mendengarkan uraian guru, tapi peserta didik
juga bisa mempraktekkan apa yang dijelaskan oleh guru.
e.
Mendorong peserta didik untuk
lebih berpikir kritis.
Dengan
mengetahui fungsi dari metode demonstrasi dan tanya jawab yang sebagai alat
bantu, maka diharapkan dalam proses belajar mengajar itu dapat terjadi
interaksi yang lebih baik sesuai dengan apa yang diharapkan.
Karena
pentingnya pendidikan bagi manusia, maka pendidikan harus benar - benar
diperhatikan dan harus diupayakan semaksimal mungkin agar benar-benar mencapai
tujuan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Salah satunya kita harus
memperhatikan metode pengajarannya, karena secara khusus guru merencakan,
mempersiapkan dan melengkapi perangsang bagi peserta didik.
Dalam
proses belajar mengajar, metode sebagai salah satu komponen, yang mana antara
komponen yang satu dengan komponen yang lainnya saling berkaitan, karena metode
adalah sebagai alat atau media untuk mencapai tujuan pengajaran yang hendak
dicapai, artinya, apabila guru dapat memilih metode yang sesuai dengan materi
yang disampaikan dan sesuai dengan situasi serta kondisi, maka semakin berhasil
tujuan pengajaran yang ingin dicapai.
Salah satu
usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana memahami kedudukan
metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan
kegiatan belajar mengajar. Kerangka berpikir yang demikian bukanlah suatu hal
yang aneh, tapi nyata; dan memang betul-betul dipikirkan oleh seorang guru.
(Syaiful Bahri Djamarah- Aswan Zain, 2002:82)
Adapun yang
mempengaruhi metode Demonstrasi dan Tanya Jawab terhadap tingkat pemahaman
siswa adalah meningkatkan keaktifan belajar peserta didik, peserta didik akan
lebih mudah memahami pelajaran dan juga memicu peserta didik untuk lebih aktif
dalam sesuatu percobaan.
12.
Metode Penelitian
- Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini
menggunakan variabel Independen (variabel bebas) dan variabel dependen
(variabel terikat). Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:
X ______________ r ______________Y
X1 : Metode Demonstrasi
X2 : Metode Tanya Jawab
Y : Tingkat
Pemahaman Siswa
Berdasarkan pada
variabel yang ada, peneliti menggunakan jenis pendekatan sampling. Dimana
peneliti mencari hubungan antara variabel X dengan variabel Y.
- Teknik Penentuan Subjek Penelitian
Dalam penentuan subjek
ini penulis menggunakan populasi dan sampel.
a.
Penentuan Populasi
Populasi adalah: “ keseluruhan subjek penelitian.” (
Suharsimi Arikunto, 2006 : 130 )
Secara umum
yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa Madrasah Tsanawiyah
Sabilul Muttaqin Lenteng Sumenep Tahun Pelajaran 2011-2012 yang berjumlah 141
TABEL I
Jumlah Rincian Populasi
Penelitian
No
|
Kelas
|
Populasi
|
1
|
VII
|
39
|
2
|
VIII
|
51
|
3
|
IX
|
51
|
Jumlah
|
141
|
Sumber Data: Siswa MTs Sabilul
Muttaqin Lenteng Sumenep.
b.
Sampel
Sampel
adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. ( Suharsimi Arikunto, 2006
: 130 ) Menurut Suharsimi Arikunto “ apabila subjeknya kurang dari 100, lebih
baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Akan
tetapi jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 %
atau lebih.
Sehubungan
dengan hal tersebut, mengingat jumlah dari populasi ini di atas 100 orang, maka
penelitian ini mengambil sampel dengan menggunakan “ Cluster Proporsional
Random Sampling” yaitu mengambil sampel 15% dari populasi yang ada yaitu 141
responden manjadi 21.15 responden sebagai sampelnya.
Hal ini penulis lakukan karena:
1.
Melihat kemampuan penulis dari
segi waktu, tenaga dan biaya.
2.
Luasnya populasi, sehingga 15%
sudah dianggap mewakili banyaknya populasi yang ada.
TABEL 2
Pengambilan Sampel Penelitian
No
|
Kelas
|
Populasi
|
Sampel (15%)
|
1
|
VII
|
39
|
5.85
|
2
|
VIII
|
51
|
7.65
|
3
|
IX
|
51
|
7.65
|
Jumlah
|
141
|
21.15
|
Data Statistik: Siswa Madrasah Sabilul
Muttaqin Lenteng Sumenep
- Teknik Pengumpulan Data
Metode-metode yang
digunakan penulis dalam pengumpulan data penelitian ini antara lain: Interview,
Observasi dan Angket.
a.
Angket
Angket atau
kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk untuk
memperoleh inforfmasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau
hal-hal yang diketahui. ( Suharsimi
Arikunto, 2006 : 225 )
Angket yang
digunakan oleh penulis adalah angket
tertutup, yaitu pertanyaan beserta jawabannya sudah tersedia sehingga responden
tinggal memilih.
b.
Interview
Interview
yang sering juga disebut dengan wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan
oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. (
Suharsimi Arikunto, 2006 : 155 )
Interview dilakukan untuk mengetahui
dan memastikan secara jelas informasi
yang diperoleh penulis dengan melalui hubungan tatap muka yang berbentuk tanya
jawab untuk mengetahui atau menilai keadaan seseorang.
c.
Observasi
Observasi
adalah sebagai bentuk kegiatan, peninjauan secara cermat dan sistematis.
Observasi bisa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan tentang
fenomena-fenomena yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung. ( Sutrisno Hadi, 1982 : 136 )
Observasi
ini digunakan oleh penulis dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung gejala
atau permasalahan yang muncul dalam
suatu penelitian. Adapun tujuan dari penggunaan observasi ini yaitu untuk
mengetahui kenyataan yang terjadi di lapangan melalui pengamatan indra secara
langsung sehingga peneliti dapat manarik kesimpulan yng benar dalam melakukan
penelitian.
Dalam
observasi kali ini, penulis menggunakan tes untuk mengetahui sejauh mana peserta
didik dalam memahami materi yang dijelaskan oleh guru.
d.
Dokumentasi
Untuk memperoleh hasil penelitian yang
memuaskan, penulis menggunakan teknik pengumpulan data yang terakhir yaitu
dokumentasi. Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang
tertulis. Peneliti dapat menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,
majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan
sebagainya. ( Suharsimi Arikunto, 1996
: 158 )
- Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan
proses penyederhanaan pada bentuk yang
lebih mudah. Dan dalam penelitian ini harus memastikan pola analisis yang
sesuai dengan jenis dan sifat dari data itu sendiri.
Dalam rangka mengelola
data yang diperoleh oleh penulis, penulis menggunakan metode statistik, yang
mana metode statistik ini merupakan pengelolaan data yang bersifat kuantitatif.
Maksudnya data yang diperoleh banyak menggunakan angka-angka baik dalam bentuk
tabel maupun dalam bentuk grafik.
Dalam proposal skripsi ini penulis menggunakan
teknik korelasi product moment, karena dalam penelitian ini penulis mencari
korelasi antara variabel X1 (pengaruh metode Demonstrasi),
variabel X2 (pengaruh metode Tanya Jawab) sebagai independen terhadap variabel Y
(Tingkat Pemahaman siswa) sebagai dependen.
Adapun teknik korelasi
Product Moment adalah sebagai berikut:
∑ x y
r xy = ∑ x² . ∑
Keterangan
r xy = koefisien korelasi product moment
∑ xy =
Jumlah dari hasil kali x dan y kecil
∑ x² =
Jumlah skor “ x ” kecil yang dikuadratkan
∑
y² = Jumlah skor “ y ”
kecil yang dikuadratkan. (
Suharsimi Arikunto, 1996 : 273 )
Setelah melakukan
proses pengumpulan data dan penganalisaannya, maka yang terakhir adalah
pembuktian dengan pembuktian data. Apabila hasil data ini mengerucut pada
hipotesis nihil, berarti tidak ada pengaruh antara metode Demionstrasi dan
Tanya Jawab terhadap tingkat Pemahaman siswa. Namun apabila lebih dekat pada
hipotesis kerja maka penelitian yang dilakukan ada hasilnya (berpengaruh).
TABEL 3
Interpretasi Nilai
Besarnya Nilai “ r”
|
Interpretasi
|
Antara, 0.800 sampai dengan 1.00
|
Tinggi
|
Antara, 0.600 sampai dengan 0.800
|
Cukup
|
Antara, 0.400 sampai dengan 0.600
|
Agak Rendah
|
Antara, 0.200 sampai dengan 0.400
|
Rendah
|
Antara, 0.000
sampai dengan 0.200
|
Sangat Rendah. ( Suharsimi Arikunto, 1996 : 276 )
|
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Prosedur
Penelitian; Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta :
Rineka Cipta, 2006.
……………………, Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,
1991.
Ahmadi Abu, Strategi Belajar
Mengajar, Bandung
: Pustaka Setia 2005
Departemen Pendidikan, Undang-Undang RI ,
Bandung : Citra
Umbara, 2003.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus
Besar Bahasa Indonesia , Jakarta : Balai Pustaka,
2005
Darajat, Zakiyyah, Metodik Khusus
Pengajaran Agama Islam, Jakarta
: Bumi Aksara 2008
Djamarah,
Syaiful Bahri, Zain Aswan, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka
Cipta 2002
Hadi, Sutrisno, Metodologi
Research, Yogyakarta : Andi Ofset, 1982
Salim, Petter, Kamus besar indonesia kontemporer, Jakarta : Modern Pers 2005
Labels:
Pendidikan,
Pengajaran
Thanks for reading Contoh Proposal Penelitian Skripsi yang Baik dan Benar. Please share...!