Macam dan Jenis Metode Pengumpulan Data
A.
Metode
Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data sehubungan dengan
penelitian ini, penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut:
1.
Metode
Observasi
Sutrisno Hadi mengatakan bahwa metode
observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara pengamatan dan pencatatan
secara sistematis terhadap-terhadap fenomena-fenomena yang sedang diselidiki.
Menurut Suharsimi Arikunto dalam
pengertian psikologi observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan adalah
kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh
alat indera. Apa yang dikatakan ini adalah pengamatan langsung.[2] Dalam hal ini penggunaan metode observasi
langsung yaitu akan mengadakan pengamatan dan pencatatan dalam situasi yang
sebenarnnya. Metode ini digunakan peneliti untuk untuk memperoleh informasi
tentang keseluruhan obyek penelitian, yang meliputi keadaan sarana dan
prasarana, struktur organisasi, fasilitas pendukung proses belajar mengajar.
Metode observasi merupakan suatu
penelitian yang dijalankan secara sistematis yang sengaja diadakan dengan
menggunakan alat indera terhadap kejadian-kejadian yang bisa ditangkap. Metode
ini penulis lakukan dengan mengamati hasil kerja manajemen humas baik berupa
foto maupun buku agenda di SMP N 2 Sumbermanjing Malang.
2.
Metode
Interview
Sutrisno Hadi mengatakan “bahwa interview dapat dipandang
sebagai metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang
dikerjakan dengan cara sistematis yang berlandasan pada tujuan penyelidikan.
Pada umumnya dua orang atau lebih hadir secara fisik proses tanya jawab itu,
dan masing-masing pihak dapat menggunakan saluran-saluran komunikasi secara
lancar dan wajar”.[3]
Maksud mengadakan
wawancara, seperti ditegaskan oleh Lincoln dan Guba (1985 : 266), antara lain
mengkontruksi mengenal orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan,
motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan; merekontruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang
dialamimasa lalu; memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang diharapkan
untuk dialami di masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah dan memperluas
informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia
(triangulasi); dan memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang
dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.[4]
Penggunaan metode
ini, penulis mengadakan komunikasi dengan wawancara langsung dengan responden
yaitu guru sebagai pihak yang memberikan keterangan. Penulis menggunakan metode
terpimpin yaitu dengan disiapkannya pertanyaan-pertanyaan yang diselesaikan
dengan data-data yang diperlukan oleh interview. Metode ini penulis gunakan
untuk mengumpulkan data tentang kegiatan humas secara keseluruhan mulai dari
perencanaan hingga hasil yang sudah dicapai.
3.
Metode
Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto bahwa “
Dokumentasi asal katanya adalah dokumen yang artinya barang-barang tertulis.
Oleh karena itu, dalam pelaksanannya peneliti harus meneliti benda-benda
tertulis, dokumen-dokumen peraturan, notulen rapat, catatan harian dan
sebagainya”. [5]
Metode
dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan melihat sumber-sumber dokumen
yang ada kaitannya dengan jenis data yang diperlukan, maka diperlukan cara yang
efisien yaitu mengambil dokumen untuk melengkapi kekurangan dan kelemahan
metode interview, dan observasi. Metode ini digunakan untuk memperoleh
data-data tertulis, arsip-arsip dan dokumen-dokumen.
Penggunaan
metode dokumentasi dalam penelitian ini diharapkan dapat membantu mengumpulkan
informasi yang benar-benar akurat, sehingga akan menambah kevalidan hasil
penelitian seperti:
1)
Mencatat nama-nama guru
2)
Mencatat sarana dan prasarana
3)
Mencatat jumlah siswa
4) Dan mencatat hasil manajemen humas.
B.
Metode
Analisa Data
Dalam mengolah dan menganalisa
data, penulis menggunakan analisa deskriptif kualitatif yaitu:
1. Induksi. Dalam pembahasan skripsi ini,
penulis berusaha untuk mengambil kesimpulan-kesimpulan yang bersifat umum dari
data-data yang bersifat khusus.
2. Deduksi. Selain berfikir secara induksi,
penulis menggunakan cara berfikir deduksi yang berangkat dari pengetahuan yang
bersifat umum untuk mengambil kesimpulan yang bersifat khusus.
3. Langkah selanjutnya adalah Reflektif
Thinking yaitu menganalisa data dengan pemikiran secara logis, teliti dan
sistematis terhadap semua data yang berhasil dikumpulkan dengan
mengidentifikasi, mengklasifikasi, mengkategorisasi dan menginterpretasi
melalui teknik analisa kualitatif untuk data kualitatif.
Maksud dari analisa
adalah proses pemisahan data penelitian yang telah terkumpul ke dalam
satuan-satuan, elemen-elemen dan unit-unit. Data yang diperoleh disusun dalam
satuan-satuan yang teratur dengan cara meringkas dan memilih, mencari sesuai
tipe, kelas urutan, pola atau nilai yang ada.
Seluruh data yang
diperoleh dari observasi, interview maupun dokumentasi dicatat secermat mngkin
dan dikumpulkan menjadi suatu catatan lapangan (field notes). Kemudian semua
data dianalisis secara kualitatif sehingga menghasilkan suatu thick
description. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis data secara
induksi karena beberapa alasan. Pertama, proses induktif lebih dapat menemukan
kenyataan-kenyataan ganda sebagai yang terdapat dalam data-data; kedua,
analisis induktif lebih dapat membuat hubungan peneliti-responden menjadi
eksplisit, dapat dikenal dan akuntabel; ketiga, analisis demikian lebih dapat
menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang
dapat tidaknya pengalihan kepada suatu latar lainnya; analisis induktif lebih dapat
menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan; dan terakhir,
analisis demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai
bagian dari struktur analitik.
Labels:
Pendidikan,
Pengajaran
Thanks for reading Macam dan Jenis Metode Pengumpulan Data. Please share...!