Pengertian dan tujuan Manajemen Pendidikan.
Manajemen (management) berasal dari kata "to
manage" yang berarti mengatur, dan dalam mengatur terdapat sesuatu yang
diatur, ada proses dan ada tujuan pengaturannya.
Hal tersebut berdasarkan pendapat para pakar
manjemen :
a)
Stepen
P. Robin; Manajemen adalah proses menyelesaikan aktifitas secara efisien dengan
dan melalui orang lain.
b)
Daivid
H. Holt; Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan dan
mengendalikan (manusia, material dan sumber daya keuangan) dalam suatu
lingkungan organisasi.
c)
Sondang
P. Siagian; Manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh
sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan yang
lain.
Sedangkan kata pendidikan menurut William Chadier
Bagleij adalah "aktivitas yang dengannya seseorang dapat berusaha
mendapatkan pengalaman dan latihan-latihan yang akan menjadikan setiap tugas
(aktivitas) masa depannya lebih baik dan lebih sempurna.
Adapun menurut UUSPN tahun 2003 ditegaskan pada
bab I pasal I bahwa“ pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembngkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”
Dari pengertian dua suku kata tersebut diatas
manajemen dan pendidikan, maka pengertian manajemen pendidikan adalah aktivitas
dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.
Disamping tujuan tersebut diatas terdapat tujuan
senada yaitu meningkatkan efesiensi dan efektivitas penyelenggaraannya an
operasional pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa tujuan pokok
mempelajari manajemen pendidikan adalah untuk memperoleh cara, teknik, metode
yang digunakan sebaik-baiknya sehingga sumber-sumber yang terbatas (seperti:
tenaga, biaya dll) dan dimanfaatkan secra efektif, efesien dan produktif untuk
mencapai tujuan pendidikan.
Proses modernisasi yang berjalan terus-menerus
seirama dengan perubahan akibat dari pembangunan nasional memberikan dampak
(impact) teknologi yang canggih (scophisticated) sesuai dengan tuntutan zaman
dan peradaban. Transisi masyarkat yang agraris menjadi masyarakat industri
tidak selamanya memberi perubahan yang positif bagi masyarakat, seringkali
dampak kejayaan era industrialisasi membawa sikap hidup manusia yang dihadapkan
pada berbagai konflik, baik berskala besar maupun berskala kecil. Problem
tersebut tidak mampu ditelusuri dengan keterampilan yang sederhana dan
keterampilan teknikal saja. Problem yang dipandang kompleks ini bukanlah
problem yang berhubungan dengan benda-benda berujud saja, tetapi termasuk dunia
dinamis dan komplek, yaitu berkenaan dengan problem manusia, yang dimaksud adalah
manusia yang menguasai dunia ini berikut keinginannya yang seringkali melampui
batas.
Problem yang terjadi pada masyarakat yang kompleks
dan disertai berbagai tantangan yang tidak luput atau terjadi pada proses
pendidikan.
Dalam pelaksanaan pendidikan, pada hakikatnya
mempuyai tiga fungsi, yaitu; Pertama, menyiapkan generasi muda untuk memegang
peranan tertentu dalam masyarakat dimasa yang akan datang. Kedua, transfer
pengetahuan sesuai dengan peranan yang diharapkan masyarakat sebagai prasyarat
bagi kelangsungan hidup (service) masyarakat dan peradaban.
Hal diatas seperti terantum dalam tujuan
pendidikan nasional, yaitu disamping melaksanakan fungsi pendidikan juga
mempunyai banyak komponen yang harus dikelola yaitu tujuan pendidikan peserta
didik, pendidik, alat, lingkungan, sarana prasarana, organisasi guru,
organisasi siswa dan lain-lain.
Tujuan yang diemban pendidikan bukanlah seuatu
yang ringan dan permasalahan yang dihadapi oleh pendidikan nantinya akan
bersifat sangat luas mencakup tujuan kurikulum, pendidikan murid, struktur
organisasi dan lingkungan yang mempengaruhi. Semua aspek tersebut mempengaruhi
tercapainya cita-cita pendidikan, baik itu yang mendukung ataupun yang
menghambat. Dengan kondisi ini membuat kalangan pendidikan lebih antisipatif.
Untuk mengatasi keadaan pendidikan membutuhkan sesuatu yang dapat mengatur
sumber daya yang dimiliki, dengan memperhatikan faktor yang mendukung dan
menghambat, yaitu manjemen.
Dalam konteks pengembangan pendidikan dan
pelaksanaan otonomi pendidikan pada setiap daerah, khusunya pendidikan seolah,
arah pengembangan community based education adalah memperhatikan masyarakat,
kebutuhab masyarakat, mereflesikan budaya masyarakat, merespon perubahan yang
terjadi di masyarakat, memaksimalkan peran serta masyarakat dan menggalang
partisipasi masyarakat. Bagi lembaga pendidikan yang perlu dilakukan adalah
pemberdayaan daripada pengaturan. Untuk menampung aspirasi masyarakat di dalam
internal satuan pendidikan yang sudah ada itu dikembangkan school based
management. Pilihan ini didasarkan pada alasan, kondisi perubahan masyarakat
yang berlangsung terus menerus, dalam kondisi ini kebudayaan yang bervariasi,
tuntutan masyarakat yang selalu berubah, maka sekolah harus tetap konsisten
dalam dinamika perubahan yang ada
Labels:
Pendidikan,
Pengajaran
Thanks for reading Pengertian dan tujuan Manajemen Pendidikan. Please share...!