Informasi Lengkap tentang pendidikan dan Pengajaran serta cara belajar mengajar di sekolah

Tujuan Inovasi Pendidikan


1.      Tujuan Inovasi Pendidikan
Tujuan utama dari inovasi adalah berusaha meningkatkan kemampuan, yakni kemampuan dari sumber-sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi. Jadi keseluruhan sistem perlu ditingkatkan  agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya (Hasbullah, 2001 : 189).
“Tujuan” yang direncanakan mengharuskan adanya perincian yang jelas tentang sasaran dan hasil-hasil yang ingin dicapai, yang sedapat mungkin dapat diukur untuk mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dan sebelum inovasi dilancarkan. Dan tujuan inovasi ialah efisiensi, relevansi dan efektivitas mengenai sasaran jumlah anak didik Sebanyak-banyaknya, dengan hasil pendidikan yang sebesar-besarnya (menurut kriteria kebutuhan anak didik, masyarakat dan pembangunan) dengan menggunakan sumber tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah sekecil-kecilnya (Suryosobroto, 1990 : 129)
Kalau dikaji, arah tujuan inovasi pendidikan Indonesia tahap demi tahap, yaitu :
1.         Mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makin berjalan sejajar dengan kemajuan-kemajuan tersebut.
2.         Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luas sekolah bagi setiap warga negara. Misalnya meningkatkan daya tampung usia sekolah SD, SLTP, dan Perguruan Tinggi.
Disamping itu akan diusahakan peningkatan mutu yang dirasakan makin menurun dewasa ini. Dengan sistem penyampaian yang  baru diharapkan peserta didik menjadi manusia yang aktif, kreatif, dan terampil mmecahkan masalah sendiri (Idris, Jamal, 992 : 71).
Tujuan jangka panjang yang hendak dicapai ialah terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya.
Selain tersebut diatas tujuan lain dilakukannya  inovasi pendidikan adalah untuk memecahkan masalah pendidikan dan menyongsong arah perkembangan dunia kependidikan yang lebih memberikan harapan kemajuan lebih pesat.
Secara lebih rinci tentang maksud-maksud diadakannya inovasi pendidikan ini, ialah sebagai berikut : (Hasbullah, 2001 : 199, 200, 201)
1.       Pembaharuan pendidikan sebagai tanggapan baru terhadap masalah-masalah pendidikan.
Dengan majunya bidang teknologi dan komunikasi sekarang ini, dapat memberikan pengaruh positif terhadap kemajuan di bidang lain, termasuk dalam dunia pendidikan.
Tugas pembaharuan pendidikan yang terutama adalah memecahkan masalah-masalah yang dijumpai dalam dunia pendidikan baik dengan cara inovatif. Inovasi atau pembaharuan pendidikan juga merupakan suatu tanggapan baru terhadap masalah kependidikan yang nyata-nyata dihadapi. Titik pangkal pembaharuan pendidikan adalah masalah pendidikan yang aktual, yang secara sistematis akan dipecahkan dengan cara inovatif.
Akhir-akhir ini, semua usaha pembaharuan pendidikan ditujukan untuk kepentingan siswa atau subyek belajar demi perkembangannya, yang sering disebut “student centered approach”. Pembaharuan pendidikan yang memusatkan pada masalah pendidikan umumnya dan perkembangan subyek pendidikan khususnya mengutamakan segi efektifitas dan segi ekonomis dalam proses belajar.
2.       Sebagai upaya untuk memperkembangkan pendekatan yang lebih efektif dan ekonomis.
Dalam sejarahnya, kehidupan manusia dapat dibedakan menjadi tiga tahapan, yaitu :
a.       Periode manusia-manusia masih menggantungkan diri kepada alam sekitarnya dengan usaha penyesuaian secara mencoba-coba.
b.      Periode manusia telah mampu menemukan alat dan teknik baru yang menyebabkan keterikatan manusia terhadap alam berkurang, namun timbul ketergantungan baru terhadap birokrasi dan spesialisasi.
c.       Periode manusia telah mampu mencapai kerjasama berdasar perencanaan menuju perubahan sosial yang didambakan.
Kemampuan manusia tidak saja untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan mengubah dirinya (autoplastic), namun juga mampu mengubah lingkungannya demi kepentingan dirinya (alloplastic). Manusia mampu menciptakan sesuatu yang baru yang sebelumnya tidak dikenal, manusia juga selalu berusaha dan mampu melakukan sesuatu dengan  cara yang  baru, yang sebelumnya tidak dikenal dan bahkan lebih sempurna. Dengan kreativitas dan usaha yang tak henti-hentinya, manusia menemukan sesuatu dengan  cara baru yang mengantarkan kepada kehidupan yang lebih baik seperti sekarang ini. Pembaharuan pendidikan dilakukan adalah dalam upaya “problem solving” yang dihadapi dunia, pendidikan yang selalu dinamis dan berkembang.
Adapun sifat pendekatan yang dilakukan untuk pemecahan masalah pendidikan yang kompleks dan berkembang itu harus berorientasi kepada hal-hal yang efektif dan murah, serta peka terhadap timbulnya masalah-masalah yang baru di dalam pendidikan.

3. Masalah-masalah yang menuntut diadakannya Inovasi Pendidikan.
Inovasi dalam pendidikan merupakan reaksi para ahli pendidikan dan perencanaan pembangunan terhadap tekanan masalah-masalah sosial, ekonomi, dan pendidikan sendiri yang dari tahun-ketahun makin dirasakan berat dan mendesak (Suryobroto, 1990 : 129).
Secara nasional maupun global masalah-masalah ini berkisar pada pokok-pokok sebagai berikut (Hasbullah, 2001 : 189, 190, 191).

1.      Perkembangan Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi
Adanya perkembangan ilmu pengetahuan tidak bisa dipungkiri, mengakibatkan kemajuan teknologi yang mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan kebudayaan Bangsa Indonesia.
Diakui bahwa sistem pendidikan yang kita miliki dan dilaksanakan selama ini masih belum mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut, sehingga dunia pendidikan belum dapat menghasilkan tenaga-tenaga pembangunan yang terampil, kreatif dan aktif, yang sesuai dengan tuntutan dan keinginan masyarakat luas.
Bagaimanapun berkembangnya ilmu pengetahuan modern menghendaki dasar-dasar pendidikan yang kokoh dan penguasaan kemampuan yang terus-menerus.
2.      Pertambahan penduduk
Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat tentunya menuntut adanya perubahan-perubahan, sekaligus bertambahnya keinginan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang secara komulatif menuntut tersedianya sarana pendidikan yang memadai.
Kenyataan tersebut menyebabkan daya tampung, ruang dan fasilitas pendidikan sangat tidak seimbang. Hal inilah juga yang menyebabkan sulitnya menentukan bagaimana relevansi pendidikan dengan dunia kerja sebagai akibat tidak seimbangnya antara out put lembaga pendidikan dengan kesempatan yang tersedia.
3.      Meningkatnya animo masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik. Munculnya gerakan inovasi pendidikan berkaitan erat dengan adanya berbagai tantangan dan persoalan yang dihadapai oleh dunia pendidikan dewasa ini, yang salah satu penyebabnya adalah kemajuan IPTEK. Kemajuan IPTEK yang terjadi senantiasa mempengaruhi aspirasi masyarakat, dimana pada umumnya mereka mendambakan pendidikan yang lebih baik, padahal disatu sisi kesempatan untuk itu sangat terbatas, sehingga terjadilah kompetisi atau persaingan yang sangat ketat. Berkenaan dengan ini pula sekarang bermunculan sekolah-sekolah favorit, plus, bahkan unggulan.
4.      Menurunnya Kualitas Pendidikan
Kualitas pendidikan yang dirasakan semakin menurun, yang belum mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut adanya sejumlah perubahan, sebab bila tidak demikian, jelas akan berakibat fatal dan akan terus ketinggalan.
5.      Kurang adanya relevansi antara pendidikan dan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun.
Bagaimanapun dalam era modern sekarang, masyarakat menuntut adanya lembaga pendidikan yang benar-benar mampu diharapkan, terutama yang siap pakai dengan dibekali skill yang diperlukan dalam pembangunan.
Umumnya kurang sesuainya materi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat telah diatasi dengan menyusun kurikulum baru. Oleh karena itu dari perkembangan yang ada di Indonesia kita ketahui telah mengalami beberapa kali perubahan kurikulum. Hal ini dilakukan adalah dalam upaya mengatasi masalah relevansi. Dengan kurikulum baru inilah anak-anak dibina kepribadiannya melalui pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan tuntutan masa kini dan masa yang akan datang. Aspek keterampilan merupakan unsur kurikulum baru yang selalu mendapatkan perhatian khusus dan prioritas utama.
6.      Belum mekarnya alat organisasi yang efektif, serta belum tumbuhnya suasana yang subur dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan yang di tuntut oleh keadaan sekarang dan yang akan datang. Kenyataan seperti ini disebabkan masih minimnya pengetahuan dan wawasan masyarakat untuk membangun dirinya kepada kemajuan-kemajuan.
Secara lebih terperinci dengan contoh-contoh dan angka-angka, masalah pokok tersebut telah sering diterangkan dalam berbagai pernyataan dan laporan resmi pimpinan Departemen P dan K.
Masalah-masalah itu semua menuntut kita untuk meninggalkan konsepsi-konsepsi dan cara-cara kerja tradisional dan linier, dan harus berani mengembangkan pendekatan-pendekatan alternatif yang inovatif, dengan jalan menjelajahi, mencobakan dan menetapkan orientasi dan struktur baru dalam pendidikan.
Karena pandangan tradisional itu maka banyak tumbuh daerah-daerah “angker” atau mitos-mitos, dan kalau ada orang yang mau merobahnya, maka ramailah orang yang mempergunjingkan tanpa mempertimbangkan informasi dan pengalaman riil yang mendesak kini dan masa datang, dan yang perlu diubah sesungguhnya tidak akan dapat menyelesaikan masalah-masalah yang mendesak kini dan masa yang akan datang, dan yang perlu diubah segera dengan cara-cara yang mantap.
Mitos-mitos ini misalnya ialah, bahwa keadaan pendidikan sekarang biarpun belum baik belum tentu bertambah baik kalau diadakan pembaharuan, bahwa umur permulaan  belajar ialah umur 7 tahun bahwa pendidikan dasar harus berlangsung 6 tahun bahwa bakal pelajaran yang baik harus diberikan selama 5 sampai 6 jam sehari, bahwa dengan mendirikan sekolah-sekolah kejuruan sebanyak-banyaknya, tanpa memperhatikan faktor-faktor lain, akan membantu pembangunan  negara, “alat” (learning) paling baik terjadi di sekolah, dan karenanya sekolah disamakan dengan pendidikan, dan masih banyak lagi, termasuk mitos yang menyatakan bahwa prestasi murid perempuan akan terganggu kalau jambul rambutnya menutupi sebagian dahi dan matanya (Suryosubroto, 1990 : 130, 131).

Labels: Pendidikan, Pengajaran

Thanks for reading Tujuan Inovasi Pendidikan. Please share...!

Back To Top