Hasil-hasil Manajemen Humas di Lembaga
Pendidikan Sekolah
Setelah lembaga
pendidikan sekolah melaksanakan kegiatan-kegiatan humas, maka untuk mengetahui
suatu kegiatan berhasil atau tidak diperlukan suatu teknik pengukuran tertentu
yang akan diuraikan sebagai berikut:
1.
Teknik-teknik
yang digunakan untuk mengenali situasi seringkali juga dimanfaatkan guna
mengevaluasi berbagai hasil yang telah dicapai dari segenap kegiatan-kegiatan
hums yng telah dilaksanakan. Metode pengumpula pendapat atau uji sikap
(attitude test) merupakan dua metode yang paling lazim digunakan.
2.
Metode-metode
evaluasi hasil biasanya diterapkan pada tahapan perencanaan. Namun bila perlu,
penyesuaian bisa pula dilakukan selama berlangsungnya proses pelaksanaan dari
program humas yang bersangkutan.
3.
setiap
program humas harus memiliki tujuan yang pasti. Untuk itu, pertama-pertama
perlu ditetapkan target-target tertentu. Target-target ini pada gilirannya akan
dapat digunakan sebagai tolak ukur perbandingan atas hasil riil yang telah
dicapai. Unsur lain yang bisa digunakan tolak ukur adalah liputan oleh media
massa. Sikap media massa yang klebih simpatik terhadap suatu organisasi atau
lembaga bisa pula dipandang sebagai salah satu bukti keberhasilan atas segenap
kegiatan humas yang telah dilaksanakan oleh organisasi tersebut.
Setelah program
humas selesai dilaksanakan maka untuk mengukur hasilnya kita bisa memanfaatkan
tujuan yang telah ditetapkan sebagai suatu tolak ukur apakah citra organisasi
yang baru telah dipahami khalayak; apakah bobot para pegawai atau karyawan
telah meningkat; apakah reputasi lembaga pendidikan dikalangan masyarakat sudah
lebih baik; apakah bantuan atau partisipasi masyarkat semakin bertambah; apakah
hubungan lembaga atau organisasi dengan masyarakatnya sudah lebih baik dan
seterusnya.
Ada pendapat yang
mengatakan bahwa tercapainya sebagian atau seluruh tujuan tersebut tidak
semata-mata ditentukan oleh kegiatan humas. Pendapat ini memang da benarnya,
namun di lain pihak peningkatan partisipasi masyarakat dan adanya kerjasama
yang baik tidak seluruhnya bersumber pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan
secara sengaja. Banyak hal yang tidak kita sadari turut mempengaruhi sesuatu
yang tengah kita upayakan. Mekipun demikian, manfat atau pengaruh kegiatan
humas tidak bisa diabaikan begitu saja. Untuk memastikan kegunannya, perlu
diperhitungkan seberapa besar kemungkinan tujuan-tujuan tersebut tercapai tanpa
adanya kegiaan humas.
Pada kenyataannya,
ternyata banyak dari lembaga atau organisasi yang terancam gulung tikar, sulit
mendapat partisipasi dan kepercayaan masyarakat. Pola hubungan yang negatif
dengan masyarakat ternyata sangat mempengaruhi untuk mendapatkan tanggapan yang
baik dari masyarakat. Realita berikutnya bahkan menunjukkan bahwa kebanyakan
dari organisasi atau lembaga ternyata sangat mementingkan humas untuk dapat
mengubah segala sesuatunya menjadi lebih baik. Akan tetapi dengan humas, para
piminan organisasi akan terdorong untuk menjadi komunikator yang handal. Agar
berhasil, kegiatan humas memang harus bermula dari atas. Kalau pimpinan sudah
menyadari arti penting dari pelaksanaan humas maka secara bertahap karyawan di
bawahnya akan mngikuti sehingga secara keseluruhan komunikasi organisasi
tersebut akan berjalan dengan lancar baik yang internal maupun yang eksternal.
Hal penting yang
perlu ditegaskan disini adalah setiap kegitan humas harus dilaksanakan secara sungguh-sungguh
dan profesional. Sebelumnya, segala sesuatu harus sudah direncanakan secara
cermat, dengan mengacu pada tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Segala seuatunya
harus dibuat sepraktis mungkin agar mudah dipahami dan diterima(disetujui) oleh
pihak pimpinan atau manajemen.
Ada beberapa
bentuk dan sifat partisipasi masyarakat yang dijadikan alat untuk mengukur
keberhasilan program humas di sekolah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional :
Pasal 8 :Masyarakat berperan serta dalam
perebncanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi roghram pendidikan.
Pasal 9 : Masyarakat berkewajiban memberikan
dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan.
Pasal 54 (1) peran serta msyarakat dlam pendidikan
meliputi peran serta perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi,
pengusaha dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian
mutu pelayanan pendidikan.
(ayat
2) masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana dan pengguina hail
pendidikan.
Labels:
Pendidikan,
Pengajaran
Thanks for reading Hasil-hasil Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan Sekolah. Please share...!