Informasi Lengkap tentang pendidikan dan Pengajaran serta cara belajar mengajar di sekolah

Hubungan Akhlak Dengan Manajemen Qolbu


A.    Hubungan Akhlak Dengan Manajemen Qolbu
Akhlak merupakan pondasi yang kokoh bagi terciptanya hubungan baik antara hamba dan Allah SWT (Hablumminallah) dan antar sesama (Hablumminannas). Akhlak yang mulia tidak lahir berdasarkan keturunan atau terjadi secara tiba-tiba, akan tetapi, membutuhkan proses panjang. Yakni melalui pendidikan akhlak. Banyak sistem pendidikan akhlak, moral atau etika yang ditawarkan oleh Barat, namun banyak juga kelemahan dan kekurangannya. Karena memang berasal dari manusia yang ilmu dan pengetahuannya sangat terbatas.
Sementara pendidikan akhlak yang mulia yang ditawarkan oleh Islam tentunya tidak ada kekurangan apalagi kerancuan di dalamnya. Mengapa ? Karena berasal langsung dari Al Khalik Allah SWT, yang disampaikan melalui Rasulullah Muhammad SAW, dengan Al Qur’an dan Sunnah kepada umatnya. Rasulullah SAW sebagai Uswah, Qudwah dan manusia terbaik selalu mendapatkan tarbiyah “Pendidikan” langsung dari Allah melalui Malaikat Jibril. Sehingga beliau mampu dan berhasil mencetak para sahabat menjadi sosok-sosok manusia yang memiliki Izzah di hadapan umat lain dan akhlak mulia di hadapan Allah.
Manajemen Qalbu merupakan suatu upaya yang terus menerus untuk melatih menata hati (Qalbu) sehingga Qalbu itu memiliki sifat yang hanif (lurus), dan tentu saja menjadikan niat ibadah sebagai landasan dalam melakukan perbuatan apapun. (Majalah Manajemen Qolbu, 2002 : 25)
Manusia bukanlah roh saja, atau bukan juga sepotong jasmani. Keduanya adalah satu dalam satu manusia. Apakah yang akan jadi akibat jika kita mempunyai satu pikiran dalam hati kita? Pikiran itu tentu akan mempunyai pengaruh pada jasmani manusia. Karena manusia tahu bahwa ia berbuat salah, dan berbuat salah itu berupa sebagai beban dalam hatinya, dengan sendirinya pengertian kesalahan itu akan mempunyai akibat dalam rasa perasaan manusia. Ia bersalah, salah mempunyai sanksi (tuntutan pembalasan), dari itu timbul rasa takut dalam diri manusia. Rasa takut karena tiap kesalahan batin pada hakikatnya akan mengingatkan kita kepada pencipta hukum alam yang tertanam dalam hati sanubari manusia, dari itu manusia merasa takut karena telah berbuat yang bertentangan dengan kehendak pembuat hukum kodrat manusia (Salam, 2000 : 128)
Peranan yang dibawa oleh hati nurani manusia sebelum perbuatan ialah memberi nasehat bagi manusia. Nasehat itu dapat positif dan dapat pula negatif. Positif akan tampak jika perbuatan itu juga positif bentuknya. Perbuatan adalah positif jika selaras dengan alam kodrat manusia. Dengan sendirinya adalah positif karena selaras, cocok, sejalan, menyerupai dengan bentuk alam kodrat manusia. tentangan tentu akan berwujud tindakan yang negatif, karena tidak akan membawa konstruksi kepada perkembangan alam manusia akan tetapi destruksi, dan destruksi adalah suatu hal yang negatif. Nasehat positif akan berbunyi berbuatlan nasehat negatif akan berbunyi : Janganlah kau berbuat ! Jadi nasehat akan berupa suatu perintah halus atau larangan jangan sampai berbuat (Salam, 2000 : 130).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya akhlak bergantung pada Qalbu. Qalbu yang baik melahirkan akhlak yang baik, Qalbu yang buruk melahirkan akhlak yang buruk. Artinya Qalbu merupakan kunci dari akhlak seseorang dan akhlak ini yang menetukan kemampuan seseorang untuk menyelesaikan setiap masalah yang datang. Qalbu yang hanif (lurus, baik) tidak mungkin tercipta tanpa iman, ilmu dan latihan. Salah satunya adalah dengan Manajemen Qalbu.
Labels: Pendidikan, Pengajaran

Thanks for reading Hubungan Akhlak Dengan Manajemen Qolbu. Please share...!

Back To Top