Informasi Lengkap tentang pendidikan dan Pengajaran serta cara belajar mengajar di sekolah

Manfaat Manajemen Qalbu


A.    Manfaat Manajemen Qalbu
Berpijak pada konsep Manajemen Qalbu di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen Qalbu dapat memberi manfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Di dalam konsep Manajemen Qalbu, setiap keinginan, perasaan atau dorongan apapun yang keluar dari dalam diri seseorang akan tersaring niatnya sehingga melahirkan suatu kebaikan dan kemuliaan serta penuh dengan manfaat. Tidak hanya bagi kehidupan dunia, tetapi juga untuk kehidupan akhirat kelah. Lebih dari itu, dengan pengelolaan hati yang baik, maka seseorang juga dapat merespons segala bentuk aksi atau tindakan dari luar dirinya – baik  itu positif maupun negatif – secara proporsional. Respons yang  terkelola dengan sangat baik ini akan membuat reaksi yang dikeluarkannya menjadi positif dan jauh dari hal-hal mudharat. Dengan kata lain, setiap aktivitas lahir dan batinnya telah tersaring sedemikian rupa oleh proses Manajemen Qalbu. Karena itu, yang muncul hanyalah satu, yaitu sikap yang penuh kemuliaan dengan pertimbangan nurani yang tulus. Dengan demikian, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa melalui konsep Manajemen Qalbu, seseorang bisa diarahkan agar menjadi sangat peka dalam mengelola sekecil apapun potensi yang ada dalam dirinya sendiri maupun makhluk Allah lainnya. Lebih dari itu, dapat memberi kemaslahatan di dunia juga di akhirat kelak (Gymnastiar, 2004 : xvii – xviii)

Qalbu merupakan penentu dalam kehidupan pribadi manusia, kemana arah Qalbu maka ke sana pulalah arah kehidupan yang lain ketika Qalbu terarah menuju Allah maka yang lainnya akan menuju ke Allah pula. Apabila Qalbunya menyimpang, maka yang lainnya menyimpang pula (Islam, Mubaroq, 2002 : 4).
Kebahagiaan merupakan dambaan setiap manusia, siapapun, dimanapun dan pada masa kapanpun. Tidak ada manusia yang tidak ingin bahagia, maka banyak jalan yang ditempuh-nya untuk meraih kebahagiaan. Namun sesungguhnya kunci dari ketentraman hidup adalah dengan pengendalian hati, karena tidak ada penderitaan dalam hidup ini, kecuali orang yang membuat dirinya sendiri menderita. Tidak ada kesulitan sebesar dan seberat apapun di dunia ini, kecuali hasil dari buah pikiran sendiri.
Dengan hati yang bersih manusia akan bisa merasakan kebahagiaan dan keindahan hidup yang hakiki. Karena suasana kehidupan dengan bening hati akan selalu mengkonsulkan segala aktivitas hidupnya dengan indera perasaan (kebenaran) dan suara hati nuraninya. Tidak bisa dipungkiri, kadang kala manusia selalu diliputi oleh perasaan iri, dengki, hasad dan lain-lain terhadap sesamanya. Penyakit hati itulah penyebab kotornya hati kita. Dan kekotoran hati ita yang membuat dunia luas yang kita tempati ini serasa sempit menghimpit. Seakan tidak ada lagi kebahagiaan di hati ini. Kekotoran hati pulalah yang menyebabkan kita selalu hidup dalam penderitaan (Manajemen Qalbu, 2002 : 4, 6, 8)
Jika seseorang hatinya bersih (dalam hal ini mampu dibuat bersih oleh diri orang itu), maka dia akan menjadi “pusat” segala aktivitas di bumi. Seluruh perhatian orang, baik orang yang suka berbisnis, orang yang suka berdakwah, dia akan menyedot orang yang suka mengembangkan SDM, maupun siapa saja. Orang yang hatinya dapat dibuat bersih, secara otomatis akan membuat geraknya memiliki magnet luar biasa. Kata-katanya akan meyakinkan lawan bicaranya. Sikapnya akan menunjukkan sebuah keadaan bahwa hanya ridha Allah yang diharapkan. Akal pikiran hanya akan memikirkan hal-hal yang baik dan bermanfaat. Akal pikiran kemudian terus membuka dirinya untuk terus maju dan mereguk pengetahuan yang membuat orang yang memiliki akan pikiran seperti ini akan tidak dipusingkan oleh iri hati, dengki dan sombong. Hatinya yang bersih membuat percepatan luar biasa bagi perkembangan akal pikiran tersebut. Seseorang yang bersih hatinya akan memperhatikan dirinya agar senantiasa menguntungkan orang lain. Seseorang  yang mampu memahami dan kemudian mengembangkan dirinya lewat hati yang bersih, akan senantiasa menunjukkan seluruh gerakan atau kiprahnya untuk mendapatkan Ridha Allah SWT. Tidak ada yang ditujunya kecuali Allah SWT. Setiap hari, bahkan setiap detik, perbaikan diri yang dilandasi oleh kebersihan hati senantiasa diterbangkan untuk menuju Allah. Hanya Allah-lah yang mengisi hari-harinya. Hanya Allah-lah yang senantiasa mengatur gerak-gerik dirinya. Hanya Allah-lah yang kemudian berhak menentukan akan menjadi apa dirinya (Gymnastiar, 2003 : 227 – 230).

Labels: Pendidikan, Pengajaran

Thanks for reading Manfaat Manajemen Qalbu. Please share...!

Back To Top