Informasi Lengkap tentang pendidikan dan Pengajaran serta cara belajar mengajar di sekolah

Modernisasi Pesantren dalam Membangun Masyarakat Madani (Civil Society)


 Modernisasi Pesantren dalam Membangun Masyarakat Madani (Civil Society)
            Dalam mempersiapkan masyarakat madani tantangan terhadap dunia pendidikan semakin besar, terutama terhadap Pondok Pesantren yang selama ini di pandang sebagai pendidikan yang kurang berperan dalam menyikapi dunia modern. Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan alternatif diharapkan mampu menyiapkan kualitas masyarakat yang bercirikan semangat keterbukaan, demokratis, dan berwawasan luas, baik menyangkut aspek spiritual, maupun “ilmu-ilmu modern”. Sebagai pegangan hidup bagi santri-santrinya ditengah berkembangnya zaman.

            Sebagai lembaga pendidikan alternatif bangsa Indonesia masa depan, kelebihan dan keunggulan lembaga pendidikan masa lampau dijadikan sebagai kerangka acuan untuk dijadikan pertimbangan konsep pendidikan modern, dan tidak menghilangkan tradisi lama atau disebut dengan al-muhafazhah ala al-qadim al-shalih wa al-akhdz bi al-jadid al-ashlah (memelihara tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi baru yang; lebih baik), ini suatu bentuk falsafah yang cukup sederhana, tetapi mampu mentransformasikan potensi dan menjadikan diri Pesantren sebagai agent of change bagi masyarakat.
            Dengan adanya dualisme pendidikan yang ada di Indonesia yaitu lembaga pendidikan Pesantren yang diwarisi oleh para wali, dimana sistem pendidikannya yang masih tradisional, dan lembaga pendidikan umum yaitu hasil dari sistem pendidikan kolonial Belanda, dimana sistem belajarnya jauh dengan sistem pendidikan di Pesantren. Dari itu kedua sistem tersebut dipadukan sebagai lembaga alternatif di masa yang akan datang. Hal ini diprakarsai oleh Pondok modern Gontor, yang menghadirkan perpaduan yang liberal, yaitu tradisi belajar klasik dengan gaya modern, dan dikembangkan oleh para alumninya yang sistem pendidikannya mengacu pada Pondok tersebut, yang salah satunya adalah Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.
            Dalam pemikiran Nurkholis Madjid bahwa, untuk memasukkan kurikulum “umum” yang selama ini diterapkan di dunia pendidikan umum ke dalam pendidikan Islam yang telah memiliki kurikulum sendiri, sehingga yang terjadi nantinya kombinasi dua bentuk unsur keilmuan dalam skala yang utuh.[1] Namun sejauh mana modernisasi Pesantren mungkin dilaksanakan harus ada batasan-batasan yang jelas, modernisasi Pesantren tidak harus mengubah atau mereduksi orientasi dan idealisme Pesantren, demikian pula nilai-nilai Pesantren tidak perlu dikorbankan demi proyek modernisasi, dunia Pesantren harus tetap hadir dengan jati dirinya yang khas, sebab itulah sesungguhnya jati-diri Pesantren. Dengan demikian maka modernisasi ini ditandai oleh kreatifitas manusia dalam mencari jalan mengatasi hidup di dunian ini.


Labels: Pendidikan, Pengajaran

Thanks for reading Modernisasi Pesantren dalam Membangun Masyarakat Madani (Civil Society). Please share...!

Back To Top