1. Macam-macam
dan Fungsi Motivasi
a. Macam-macam Motivasi
Berbicara tentang macam atau jenis
motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian
motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangat bervariasi.
1.
Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
a. Motif-motif
bawaan
Yang dimaksud dengan motif bawaan
adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari.
Sebagai contoh misalnya: dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan
untuk bekerja, untuk beristirahat, dorongan seksual. Motif-motif ini seringkali
disebut motif-motif yang disyaratkan secara biologis. Relevan dengan ini, maka
Arden N Frandsen memberi istilah macam atau jenis motif Physiolgical drives
b. Motif-motif
yang dipelajari
Maksudnya motif-motif yang timbul karena
dipelajari. Sebagai contoh misalnya: dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu
pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam masyarsakat. Motif-motif
ini seringkali disebut dengan motif-motif yang diisyaratkan secara sosial.
Sebab manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan sesama manusia yang lain,
sehingga motivasi itu terbentuk. Frandsen mengistilahkan dengan affiliative
needs. Sebab justru dengan kemampuan berhubungan, kerja sama di dalam
masyarakat tercapailah suatu kepuasan diri. Sehingga manusia perlu
mengembangkan sifat-sifat ramah, kooperatif, membina hubungan baik dengan
sesama, apalagi orang tua dan guru. Dalam kegiatan belajar-mengajar, hal ini
dapat membantu dalam usaha mencapai prestasi.
1) Cognitive
motives
Motif ini menunjuk pada gejala intrinsic,
yakni menyangkut kepuasan individual. Kepuasan individual yang berada di
dalam diri manusia dan biasaanya berwujud proses dan produk mental. Jenis motif
seperti ini adalah sangat primer dalam kegiatan belajar di sekolah, terutama
yang berkaitan dengan pengembangan intelektual.
2) Self-exspression
Penampilan diri adalah sebagian dari
perilaku manusia. Yang penting kebutuhan individu itu tidak sekedar tahu
mengapa dan bagaimana sesuatu itu terjadi, tetapi juga mampu membuat suatu
kejadian. Untuk ini memang diperlukan kreativitas, penuh imajinasi. Jadi dalam
hal ini seseorang itu ada keinginan untuk aktualisasi diri.
3) Self-enhancement
Melalui aktualisasi diri dan pengembangan
kompetensi akan meningkatkan kemajuan diri seseorang. Ketinggian dan kemajuan
diri ini menjadi salah-satu keinginan bagi setiap individu. Dalam belajar dapat
diciptakan suasana kompetensi yang sehat bagi anak didik untuk mencapai suatu
prestasi
2. Macam
motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis
a. Motif
atau kebutuhan organisme, meliputi misalnya: kebutuhan untuk minum, makan,
bernafas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat. Ini sesuai dengan
jenis Physiological drives dari Frandsen seperti telah disinggung di
depan.
b. Motif-motif
darurat. Yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain: dorongan untuk
menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu.
Jelasnya motivasi jenis ini timbul karena rangsangan dari luar.
c. Motif-motif
obyektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi,
melakukan manipulasi, untuk menaruh minat. Motif-motif ini muncul karena
dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif.
3. Motivasi
jasmaniah dan rohaniah
Ada beberapa ahli yang menggolongkan
jenis motivasi itu menjadi dua jenis yakni motivasi jasmaniah dan motivasi
rohaniah. Yang termasuk motivasi jasmaniah seperti misalnya: refleks, instink
otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah, yaitu kemauan.
Soal kemauan itu pada setiap diri manusia
terbentuk melalui empat moment.[3]
a.
Moment timbulnya alasan
Sebagai contoh
seorang pemuda yang sedang giat berlatih olah raga untuk menghadapi suatu
porseni di sekolahnya, tetapi tiba-tiba disuruh ibunya untuk mengantarkan
seseorang tamu membeli tiket karena tamu itu mau kembali ke Jakarta. Si pemuda
itu kemudian mengantarkan tamu tersebut. Dalam hal ini si pemuda tadi timbul
alasan baru untuk melakukan sesuatu kegiatan (kegiatan mengantar). Alasan baru
itu bisa karena untuk menghormati tamu atau mungkin keinginan untuk tidak
mengecewakan ibunya.
b.
Moment pilih
Momen pilih,
maksudnya dalam keadaan pada waktu ada alternatif-alternatif yang mengakibatkan
persaingan diantara alternatif atau alasan-alasan itu. Kemudian seseorang
menimbang-nimbang dari berbagai alternatif untuk kemudian menentukan pilihhan
alternatif yang akan dikerjakan.
c.
Moment putusan
Dalam persaingan
antara berbagai alasan, sudah barang tentu akan berakhir dengan dipilihnya satu
alternatif. Satu alternatif yang dipilih inilah yang menjadi putusan untuk
dikerjakan.
d.
Moment terbentuknya kemauan
Kalau seseorang
sudah menetapkan satu putusan untuk dikerjakan, maka timbullah dorongan pada
diri seseorang untuk bertindak, melaksanakan putusan itu.
4. Motivasi
Intrinsik dan ekstrinsik
a.
Motivasi Intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi
intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan
untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh kongkrit, seorang siswa itu melakukan
belajar, karena betul-betul ingin mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan
agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang
lain-lain.[4] "Instrinsic
Motivations are inherent in the learning situations and meet pupil-needs and
purposes". Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat juga dikatakan
sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan
diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait
dengan aktivitas belajarnya.
Perlu diketahui bahwa siswa yang
memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik,
yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya jalan
untuk menuju ke tujuan yang ingin dicapai ialah belajar, tanpa belajar tidak
mungkin mendapat pengetahuan, tidak mungkin menjadi ahli. Dorongan yang
menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan, kebutuhan yang berisikan
keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. Jadi memang
motivasi itu muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial,
bukan sekedar simbol dan seremonial.
b.
Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah
motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.[5] Sebagai contoh seseorang
itu belajar, karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan
nilai yang baik, atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan
kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa
yang dilakukannya itu. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan
sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan
diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan
dengan aktivitas belajar.
Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa
motivasi ekstrinsik ini tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan
belajar-mengajar tetap penting. Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu
dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses
belajar-mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan
motivasi ekstrinsik.
b. Fungsi Motivasi
Belajar sangat diperlukan adanya
motivasi. "Motivation is an essential condition of learning". Hasil
belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan,
akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa
menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.
Perlu ditegaskan bahwa motivasi bertalian dengan suatu tujuan. Sehubungan
dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi.[6]
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi
sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini
merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan
arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian
motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dngan
rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi
perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang
serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian
dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan
menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak
serasi dengan tujuan.
Di sisi
lain ada juga beberapa fungsi motivasi antara lain:
1.
Memberi semangat dan mengaktifkan murid agar
tetap berminat dan siaga.
2.
Memusatkan perhatian anak pada tugas-tugas
tertentu yang berhubungan dengan pencapaian tujuan belajar.
3.
Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka
pendek dan hasil jangka panjang.
Di
samping itu, ada juga fungsi-fungsi lain yaitu: motivasi dapat berfungsi
sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu
usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan
menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang
tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu
akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seseorang siswa
akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.