Pengaruh Pola Kepemimpinan Orang Tua Terhadap Akhlak Anak
Perlu diketahui bahwa dalam
keluargalah anak mulai mengenal hidupnya yang pertama seperti kehidupan
beragama, pengertian, cinta, kasih sayang dan tolong menolong antara sesama.
Hal tersebut harus disadari oleh tiap-tiap keluarga (orang tua). Karena anak
dilahirkan dalam keadaan fitrah, akan tumbuh dan berkembang melalui
kepemimpinan pendidikan orang tua.
Oleh karena itu, kepemimpinan
orang tua harus diterapkan benar-benar dan harus disesuaikan dengan tingkat
pertumbuhan dan perkembangan anak, sebab kesalahan penerapan kepemimpinan
pendidikan orang tua berakibat kegagalan pada anak.
Suatu missal kepemimpinan
yang bersifat otoriter biasanya banyak dikeritik, karena cara tersebut akan
kurang memberiakan kesempatan pada anak untuk berkembang menurut dirinya
sendiri, anak kurang punya inisiatif, jiwanya biasanya tertekan sehingga
menimbulkan efek anak selalu ingin memberontak.
Sedangkan kepemimpinan yang
liberal sering dikritik juga karena pimpinan orang tua kurang tyegas, orang tua
memberikan kebebasan yang penuh kepada anaknya, sehingga berakibat anak menjadi
liar karena merasa tidak mendapatkan perhatian dari orang tua, dan anak
cendrung berbuat sesuka hatinya dan semena-mena.
Kemudian cara yang ketiga
adalah sifat kepemimpinan yang demokratis:
"Pola kepemimpinan ini disesuaikan dengantarap-tarap
perkembangan dan pertumbuhan anak, dengan cita-citanya, misalnya,
kecakapan-kecakapan pengalamannya, anak ditempatkan yang semestinya yang
mempunyai kebebasan untuk berinisiatif dan aktif".
Dari
pendapat diatas tentang pola kepemimpinan orang tua tersebut, maka dapat
diambil suatu pengertian bahwa peran
orang tua, bimbingan dan tindakan orang tua sangat berpengaruh terhadap
pembentukan prilaku anak, sebab moral bukalah suatu pelajaran yang dapat
dicapai dengan mempelajarinya saja, tanpa pembinaan mental sejak dini dan
membiasakan hidup berakhlak dari kecil. Seperti apa yang
diungkapkan oleh Dr. Zakiyah Daradjat :
"Pembinaan mental seorang mulai sejak ia kecil, semua
pengalaman yang dilalui, baik yang disadari atau tidak, ikut menjadi
unsure-unsur yang menggabukan dalam kepribadian seseorang dikemudian hari
adalah nilai-nilai yang diambil dari lingkungan, terutama keluarga
sendiri".[2]
Berdasarkan
pendapat diatas, maka dapat dipahami bahwa orang tua mempunyai peranan yang
sangat penting untuk membentuk anak menjadi orang yang shaleh dan berakhlakul
karimah serta mengarahkannya kejalan yang benar. Sebagaimana firman Allah :
øŒÎ)ur tA$s% ß`»yJø)ä9 ¾ÏmÏZö/ew uqèdur ¼çmÝàÏètƒ ¢Óo_ç6»tƒ Ÿw õ8ÎŽô³è@ «!$$Î/ (
žcÎ) x8÷ŽÅe³9$# íOù=Ýàs9 ÒOŠÏàtã ÇÊÌÈ
Artinya :
"Dan ingatlah ketika lukman berkata kepada anaknya di
waktu ia menberi pelajaran kepadanya : "Hai anakku, janganlah kamu
menyekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar
kedholiman yang besar". (QS. Luqman:13)
Menurut ayat tersebut
diatas dapat diambil suatu pengertian bahwa pendidikan dari orang tua yang
menggambarkan pengaruh pola kepemimpinan orang tua pada anaknya. Orang tua
wajib mendidik anak kejalan yang benar dan diridhoi oleh Allah.
Labels:
Pendidikan,
Pengajaran
Thanks for reading Pengaruh Pola Kepemimpinan Orang Tua Terhadap Akhlak Anak. Please share...!