Informasi Lengkap tentang pendidikan dan Pengajaran serta cara belajar mengajar di sekolah

Pengertian dan Faktor Kedisiplinan Siswa


 Pengertian dan Faktor Kedisiplinan Siswa
1.    Pengertian Kedisiplinan Siswa
Masalah disiplin merupakan suatu hal yang sangat penting bagi lembaga pendidikan. Karena disiplin sangat penting, maka sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan dan merupakan salah satu organisasi perlu ditumbuhkan adanya sikap disiplin, baik dari guru maupun dari siswa.
Untuk mempermudah memahami disiplin, maka terlebih dahulu harus diketahui pengertian disiplin itu. Adapun yang dimaksud dengan disiplin adalah latihan batin dan watak dengan maksud supaya segala perbuatannya selalu mentaati tata tertib atau ketaatan pada peraturan tata tertib.

Dalam kamus administrasi The Liang Giec dijelaskan bahwa :”Secara etimologis, istilah disiplin berasal dari perkataan (bahasa Inggris : discipline) artinya pengikut atau penganut yang tunduk pada ada ajaran-ajarannya dan mengamalkannya”. Inilah asal mula pengertian disiplin, yaitu suatu keadaan tertib dimana pengikutnya itu tunduk dengan hati pada ajaran-ajaran pemimpinnya. Atau dengan kata lain, bahwa disiplin adalah suatu keadaan tertib dimana orang-orang yang bergabung dalam suatu organisasi, tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan senang hati.15
Banyak para ahli yang memberikan pengertian disiplin sesuai dengan sudut pandang mereka, diantaranya adalah :
a.    Menurut Alles (1986), disiplin merupakan suatu latihan pikiran atau badan atau kemampuan moral untuk memperbaiki perilaku melalui metode-metode hukum.16
b.  Menurut Ali Imron, disiplin adalah suatu keadaan tertib dimana orang yang tergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan yang telah ada dengan rasa senang hati.17
c.   Menurut Subari, disiplin adalah penurutan terhadap peraturan dengan kesadaran sendiri untuk menciptakan tujuan peraturan itu sendiri.18
d.      Menurut Sukarna, disiplin adalah latihan pikiran, perasaan, kehendak dan watak, latihan dan pengembangan dan pengendalian perasaan, pikiran dan kehendak dan watak untuk melahirkan ketaatan dan tingkah laku yang teratur.19
e.    Menurut Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan, disiplin adalah sesuatu yang terletak di dalam hati dan di dalam jiwa seseorang yang memberikan dorongan bagi orang yang bersangkutan untuk melakukan sesuatu sebagaimana ditetapkan oleh norma dan peraturan yang berlaku.20
f.     Menurut Drs. Amier Dien Indrakusuma, disiplin adalah adanya kesediaan untuk mematuhi peraturan-peraturan dan larangan-larangan. Kepatuhan disini bukan hanya patuh karena adanya tekanan dari luar, melainkan kepatuhan yang didasari oleh adanya kesadaran tentang nilai dan pentingnya peraturan-peraturan dan larangan-larangan.21
g.      Menurut Thomas Gordon, disiplin biasanya dipahami sebagai perilaku dan tata tertib yang sesuai dengan peraturan dan ketetapan atau perilaku yang diperoleh dari pelatihan.22
Dari definisi diatas, kiranya penulis dapat menyimpulkan bahwa disiplin adalah :
a.     Sebagai pengembangan individu dalam melaksanakan tugas.
b.     Berhubungan dengan kesadaran dari seorang (siswa) sebagai latihan pengendalian serta penyesuaian diri terhadap kesadaran akan pentingnya peraturan dan tata  tertib yang berlaku.
c.     Menyangkut adanya kepatuhan, keterikatan dan kewajiban terhadap aturan-aturan, prosedur-prosedur, hukum-hukum maupun tata tertib yang berlaku.
2.    Tujuan Kedisiplinan Siswa
Kedisiplinan siswa dalam belajar sangatlah penting. Oleh karena itu adanya sikap disiplin yang tertanam pada diri siswa mempunyai tujuan agar dapat menjaga hal-hal yang menghambat dan mengganggu ketentraman proses belajar mengajar, juga dapat membuat anak didik terlatih dan mempunyai kebiasaan serta mengontrol setiap tindakannya.
Adapun tujuan kedisiplinan siswa menurut EL-Shree dalam bukunya ”Leadership In Elementary Scholl Administration” yang dikutip oleh Drs. Piet Suhertian menyatakan “He could accept the philosophy that discipline any action have how purpose.”
Tujuan tersebut adalah :
a.       Menolong anak menjadi matang pribadinya dan berubah dari sifat ketergantungan kearah tidak ketergantungan.
b.      Mencegah timbulnya persoalan-persoalan disiplin dan menciptakan  situasi dan kondisi dalam belajar mengajar agar mengikuti segala peraturan yang ada dengan penuh perhatian.23
c.       Disiplin merupakan suatu proses bimbingan yang bertujuan menanamkan pola perilaku tertentu, kebiasaan-kebiasaan tertentu atau membentuk manusia dengan ciri-ciri tertentu, terutama untuk meningkatkan kekuatan mental dan moral.
d.      Agar setiap individu memiliki disiplin jangka panjang yaitu disiplin yang tidak hanya patuh pada aturan atau otoritas, tetapi lebih kepada pengembangan kemampuan untuk mendisiplinkan diri sendiri sebagai salah satu ciri kedewasaan individu.24
3.    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi dan Menghambat Kedisiplinan Siswa
Dalam rangka membina dan meningkatkan kedisiplinan siswa terutama, lingkungan sekolah dan masyarakat pada umumnya, perlu diperhatikan unsur-unsur yang mempengaruhi dan menghambat terhadap kedisiplinan siswa agar disiplin itu dapat terwujud dalam perilaku siswa.
1)      Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kedisiplinan Siswa
Faktor-faktor yang mempengaruhi adanya sikap disiplin siswa, tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi belajar. Karena pada dasarnya sikap disiplin adalah tahap belajar siswa dari sikap tidak teratur menjadi sikap teratur. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan dalam dua golongan saja yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada pada individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.25
a.      Faktor Intern
1.      Faktor Jasmaniah
a)      Faktor kesehatan. Anak didik tidak akan mempunyai disiplin tinggi ketika segenap badan mereka mempunyai penyakit, itu artinya bahwa kesehatan yang dimiliki anak didik amatlah penting ketika anak didik ingin mempunyai disiplin yang tinggi.
b)      Faktor cacat tubuh adalah suatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh atau badan.26 Seorang anak didik ketika mempunyai cacat tubuh maka proses kegiatan sehari-harinya terganggu karena kondisi tubuh mereka tidak memungkinkan untuk melakukan sesuatu yang sempurna dibanding dengan anak yang tidak memiliki cacat tubuh.
2.      Faktor Psikologis
Kurang lebih ada tujuh faktor yang tergabung dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar, faktor itu adalah : intelegensi, yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat, perhatian, minat, bakat, motif dan kesiapan (merupakan kesediaan untuk memberi respon atau reaksi yang timbul di dalam seseorang).
3.      Faktor Kelelahan
Kelelahan pada seorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, antara lain kelelahan jasmani dan rohani. kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidak atau kurang lancar pada bagian tertentu.
Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Jelaslah bahwa faktor kelelahan yang dialami oleh siswa menyebabkan siswa malas dalam melakukan sesuatu tepat pada waktunya dan itu berarti bahwa kedisiplinan siswa terganggu.
baca juga :

  • Tinjauan Tentang Konsep Modernisasi
    1. Tinjauan tentang Membaca al-Qur’an
    2. Tipologi dan Karakteristik Pondok Pesantren
    3. Tugas Lembaga Pendidikan Sekolah
    4. Tugas-Tugas Orang Tua terhadap Anak
    5. Tugas-Tugas Orang Tua terhadap Anak

    b.      Faktor Ekstern
    Dalam pembahasan ini akan dibahas beberapa faktor antara lain : faktor keluarga dan faktor sekolah.
    1.      Faktor Keluarga
    Keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama, tetapi juga merupakan menjadi kesulitan disiplin dalam belajar.27 Itu artinya keluarga adalah salah satu lembaga pendidikan yang pertama kali yang mendidik anak menjadi baik, dalam keluarga sikap disiplin harus pertama kali ditanamakan pada anak ketika masih berada dalam lingkungan keluarga, karena keluarga adalah komunitas sosial pertama kali yang diterjuni anak, ketika disiplin itu sudah ditanamkan sejak dini dalam lingkungan keluarga, maka sikap disiplin anak akan menjadi  suatu kebiasaan ketika mereka di luar lingkungan. Hal itu terjadi karena tiap pengaruh lingkungan yang menentukan tingkah laku si anak yang terutama adalah keluarga.
    2.      Faktor Sekolah
    Lingkungan sekolah ini menyangkut guru, alat, kegiatan, gedung dan waktu sekolah. Semua faktor yang termasuk lingkungan sekolah di atas dapat berpengaruh terhadap disiplin siswa, ketika mereka di dalam sekolah. Diantara faktor yang mempengaruhinya adalah guru. Hal ini disebabkan karena kadang-kadang guru tidak kualifiet, antara lain :
    1)   Dalam pengambilan metode, sehinggga dalam menyampaikan mata pelajaran kurang pas yang menyebabkan anak malas mengikutinya. Hal ini berakibat kedisiplinan siswa dalam mengikuti pelajaran akan berkurang.
    2)   Hubungan guru dan murid kurang baik, yang bermula pada sikap guru yang tidak disenangi oleh murid-murid. Seperti tidak pernah tersenyum, kasar, menjengkelkan, suka membentak.
    3)   Guru yang tidak memiliki kecakapan dalam usaha diagnosis kesulitan belajar.
    4)   Guru menuntut standart pelajaran di atas kemampuan anak.28 Artinya ketika guru menyampaikan pelajaran sedangkan siswa tidak memahaminya, maka guru masih terus melanjutkan pelajaran yang ia sampaikan pada murid sudah sesuai dengan standart, padahal materi yang diberikan oleh guru tidak dipahami oleh siswa, sehingga menyebabkan malasnya belajar pada diri, dan itu artinya kedisiplinan dalam belajar kurang.
    Labels: Pendidikan, Pengajaran

    Thanks for reading Pengertian dan Faktor Kedisiplinan Siswa. Please share...!

    Back To Top