Unsur-unsur
Disiplin dalam Pendidikan
Dengan adanya disiplin diharapkan
pendidik mampu mendidik siswa agar berlaku sesuai dengan standart kelompok
sosialnya (sekolah), Hurlock EB dalam bukunya “Psikologi Perkembangan”,
menjelaskan bahwa ada empat unsur dalam membentuk disiplin yaitu :
1.
Peraturan
Peraturan dan tata tertib merupakan
sesuatu untuk mengatur perilaku yang diharapkan yang terjadi pada diri siswa.
Di lingkungan sekolah, gurulah yang diberi tanggung jawab untuk menyampaikan
dan mengontrol kelakuannya dan tata tertib bagi sekolah yang bersangkutan.
Peraturan dalam unsur-unsur disiplin meliputi tiga perihal yaitu perbuatan yang
harus dilarang, sanksi yang diberikan harus menjadi tanggung jawab
pelanggar,dan prosedur penyampaian peraturan. Dalam ajaran agama Islam
mengajarkan tentang peraturan yang apabila dilanggar akan terkena sanksi. Agar
peraturan dapat memenuhi kedua fungsi penting di atas, peraturan harus
dimengerti, diingat dan dapat diterima oleh semua orang supaya peraturan dapat
dipatuhi dan ditaati semua anggota masyarakat sekolah, maka sasarannya dibagi
dua yaitu peraturan umum untuk semua masyarakat sekolah dan peraturan untuk
peserta didik.
2.
Hukuman
Hukuman berasal dari kata kerja latin, punier
dan berarti menjatuhkan hukuman pada seseorang karena kesalahannya, perlawanan
dan pelanggaran sebagai ganjaran / pembalasan. Batasan-batasan pemberian
hukuman adalah harus tetap dalam jalinan kasih sayang, ada hubungannya dengan
kesalahannya, pemberian hukuman harus tetap dalam jalinan kasih sayang,
disesuaiakan dengan kepribadian penerima hukuman, harus diberikan dengan adil
dan menimbulkan kesan pada hati seseorang yang akan selalu diingatnya.
Pada peristiwa tersebut yang akan
mendorong seseorang sadar dan insyaf. Sedangkan macam-macam hukuman yaitu
hukuman yang bersifat jasmani yaitu :
berupa fisik menampar, menjewer. Dan hukuman yang
bersifat rohani yaitu pemberian hukuman berupa tugas tambahan sehari-hari,
istirahat pada jam pelajaran sekolah berlangsung. Tujuan jangka pendek dari
menjatuhkan hukuman ialah untuk menghentikan tingkah laku yang salah sedangkan
tujuan jangka panjang pemberian hukuman ialah untuk mendorong seseorang
manghentikan sendiri tingkah laku mereka yang salah agar dapat memberikan arah
pada dirinya sendiri. Tujuan akhir dari pemberian hukuman ialah untuk mengajar
seseorang dalam mengembangkan pengendalian dan penguasaan mereka terhadap diri
sendiri.
3.
Penghargaan
Penghargaan adalah hadiah / reward
terhadap hasil baik dari seseorang dalam proses pendidikan. Ganjaran adalah
salah satu alat pendidikan, jadi dengan sendirinya maksud alat untuk mendidik
anak dapat merasa senang karena perbuatan mereka mendapat pujian dan
penghargaan. Syarat-syarat pemberian ganjaran yang perlu diperhatikan oleh
pendidik dalam memberikan ganjaran yaitu:
a. Untuk memberikan ganjaran yang paedagogis perlu
sekali pendidik mengenal pribadi peserta didik.
b. Ganjaran yang diberikan kepada seseorang peserta
didik jangan menimbulkan rasa kesenjangan dihati para peserta didik yang lain.
c. Jangan memberikan ganjaran dengan menjanjikan lebih
dahulu sebelum peserta didik menunjukkan prestasi belajarnya.
d. Pendidik hendaknya harus berhati-hati dalam
memberikan ganjaran-ganjaran yang diberikan pada peserta didik dapat
bermacam-macam diantaranya : pujian, penghormatan, hadiah dan tanda kehormatan.
4.
Konsistensi
Konsistensi adalah tingkat keberagaman
dan stabilitas. Konsistensi mempunyai nilai mendidik yang besar bila
peraturan-peraturan yang konsisten mengarah pada proses belajar mengajar yang
disebabkan karena nilai pendorongnya, motivasi peserta didik dan penghargaan
yang tinggi terhadap peraturan.
Disiplin yang didasari atas kasih
akan merangsang timbulnya kasih sayang yang dimungkinkan dengan rasa saling
hormat menghormati antara orang tua dengan anak-anaknya. Disiplin dengan kasih
menjembatani jurang yang dapat memisahkan para anggota keluarga yang seharusnya
saling mencintai dan saling mempercayai. Disiplin atas dasar kasih membuka
jalan untuk memperkenalkan Allah SWT, para leluhur kita kepada anak-anak kita
yang kita cintai. Disiplin atas dasar kasih memungkinkan para guru melakukan
pekerjaan mereka sesuai dengan tujuan pendidikan dalam kelas. Disiplin ini
mendorong anak-anak untuk menghormati orang lain, serta hidup sebagai warga
negara yang bertanggung jawab dan konstruktif. Disiplin ini juga mensyaratkan
keberanian, konsistensi, keyakinan, kerajinan, usaha-usaha yang sungguh-sungguh
dan penuh semangat. Oleh karena itu
disiplin tidak terbatas hanya pada konteks konfrontasi, anak-anak juga perlu
diajari tentang disiplin pribadi ( self-discipline )/ cara mendisiplinkan
dirinya sendiri, serta perilaku yang bertanggung jawab. Mereka membutuhkan
bantuan untuk mempelajari bagaimana caranya mengatasi tantangan dan kewajiban
dalam kehidupan. Mereka juga harus belajar seni mengendalikan diri sendiri.24
Mereka harus dilengkapi dengan kekuatan
pribadi yang dibutuhkan untuk memenuhi berbagai tuntutan yang akan dibebankan
kepada mereka oleh sekolah,
teman-teman
maupun tanggung jawab setelah mereka menjadi dewasa kelak.
Maka kita dapat memahami unsur pokok pembentuk
disiplin, antara lain :
a. Kebiasaan dan budaya lingkungan
b. Pendidikan Agama
c. Pendidikan informal dalam keluarga
d. Pendidikan formal di sekolah
e. Kemampuan menguasai diri
f. Adanya panutan dan keteladanan
g. Kesadaran dalam mempersepsikan disiplin
h. Kejelasan penegakan hukum
Terimakasih Unsur-unsur Disiplin dalam Pendidikan semoga berkah
Labels:
Pendidikan,
Pengajaran
Thanks for reading Unsur-unsur Disiplin dalam Pendidikan. Please share...!