Implikasi demokrasi pendidikan terhadap peserta
didik
Implikasi
dari demokrasi pendidikan secara khusus ada pada peserta didik, di antaranya:
1.
Peserta didik dapat memperoleh perlakuan yang sama,
sehingga tidak ada perasaan dengki / iri antara murid yang satu dengan yang
lain.
2.
Dengan adanya penekanan pada kerjasama, baik dalam
proses belajar mengajar atau di luar sekolah.
3.
Murid dapat dengan bebas mengembangkan kemampuan
intelegensinya, dan keterampilan yang di milikinya, sesuai dengan potensi dan
bakat yang ada dalam dirinya.
4.
Dengan bebas mereka (peserta didik) bisa belajar dengan
seluas-luasnya karena sekolah menjadi tempat yang nyaman bagi siswa untuk
semaksimal mungkin mereka belajar.
5.
Karena pendidik senantiasa memperhatikan anak didiknya
dan melayani secara individual, maka kesucian-kesucian yang di hadapi oleh anak
didik akan menjadi perhatian guru, dengan demikian pendidik akan membantu
menyelesaikan kesulitan yang di hadapi oleh peserta didiknya.
Kelima poin
di atas dapat di artikan bahwa seorang guru harus mampu mengembangkan strategi
pembelajaran yang memberi peluang besar bagi siswa untuk belajar. Karena
sekolah atau lembaga pendidikan itu untuk siswa bukan belajar. Karena
sekolahnya, sekolah yang menjadi salah untuk mendapat pendidikan bagi peserta
didik harus menjadi second home bagi para siswa, mereka betah menghabiskan
waktunya di sekolah, dengan belajar, berdiskusi, menjelaskan tugas-tugas
kelompok, membaca dan aktivitas pembelajaran lainnya.
Dengan
demikian, Implikasi dari demokrasi pendidikan secara khusus ini sesuI dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yang juga memberi arah dan wadah pengembangan sekolah
yang lebih demokratis, bahkan dalam rumusan tujuan pendidikan di nyatakan
secara tegas pada pasal 3, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada TuhanYang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Undang-undang
sudah mengamanatkan agar pendidikan mampu mengarahkan peserta didik menjadi
warga Negara yang demokratis. Oleh sebab itu, selain di beri pengetahuan
tentang life skill sebagai warga Negara demokratis melalui pendidikan
kewarganegaraan, juga mereka harus mengalami langsung bagaimana watak dan
kultur demokratis itu terwujud dalam kenyataan sekolah, mereka alami
sehari-hari.
Di dalam bidang pendidikan di tuntut suatu
proses pendidikan yang aktif dan kreatif dan bukan hanya sekedar menghafal
fakta-fakta serta kurang menekankan pada kemampuan progresif individu. Untuk
menciptakan kehidupan yang demokratis maka anggotanya haruslah dapat berdiei
sendiri, merefleksikan keadaan sekitarnya dan mengubahnya untuk tujuan bersama.
System pendidikan yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan adalah sistem
pendidikan yang demokratis. Kekuasaan tidak bersumber dari Negara atau dari
sumber yang lain tetapi bersumber dari rakyat sendiri.
Oleh karena itu, pendidikan yang sebenarnya
adalah pendidikan yang menghormati akan kebutuhan dan minat anak sebagai
pribadi tetapi sekaligus pula perkembangannya di arahkan kehidupan social atau
kehidupan bersama.
Pedagogig
kesetaraan (Equity Pedagogig) tidak membedakan manusia atas perbedaan
perbedaan kelas social ataupun gender tetapi manusia mempunyai harkat yang sama
sehingga mempunyai hak untuk memperoleh pendidikan yang sama berdasarkan
kemampuannya masing-masing. Sistem pendidikan yang demikian bukan hanya untuk
bagi kelompok anak yang mempunyai intelegensi akademik tinggi untuk semua
tingkat intelegensi dan jenis yang dimilikinya.
Oleh karena itu, proses belajar mengajar di dalam
pendidikan demokratis memberikan tempat yang seluas-luasnya pada kreativitas dan
menyampaikan pendapat. Dengan demikiam metode diskusi belajar mengemukakan
pendapat dan berdebat merupakan metodologi didalam ruang kelas tetapi blajar
bekerja sama dan merumuskan persoalan-persoalan bersama beserta solusinya
merupakan syarat utama di dalam proses belajar demokratis
Labels:
Pendidikan,
Pengajaran
Thanks for reading Implikasi demokrasi pendidikan terhadap peserta didik. Please share...!