Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Akhlak
Remaja
Akhlak mempunyai
obyek yang luas karena berkaitan dengan perbuatan dan tingkah laku manusia,
yang setiap perbuatan dan tingkah lakunya akan masuk kedalam bagian-bagiannya,
karena manusia dalam hidupnya tidak lepas dengan aktifitas hubungan sesama
manusia.
Masa remaja adalah
masa bergejolaknya bermacam perasaan yang kadang-kadang bertentangan satu sama
lain. Misalnya rasa ketergantungan kepada orang tua, belum dapat dihindari.
Mereka tidak ingin orang tua terlalu banyak campur tangan dalam urusan
pribadinya. Kita sering kali melihat remaja terombang-ambing dalam gejolak
emosi yang tidak terkuasai itu, yang kadang-kadang membawa pengaruh terhadap
kesehatan jasmaninya
Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi terhadap pembentukan mental remaja yaitu :
a. Faktor Intren
Masalah
penting yang dihadapi oleh anak-anak yang sedang berada dalam umur remaja cukup
banyak. Yang paling kelihatan adalah pertumbuhan jasmani yang cepat. Perubahan
yang cepat inilah yang terjadi pada fisik remaja yang berdampak pula pada sikap
dan perhatiannya terhadap dirinya. Ia menuntut agar orang dewasa memperlakukannya
tidak lagi seperti kanak-kanak. Sementara itu, ia merasa belum mampu mandiri
dan masih memerlukan bantuan orang tua untuk membiayai keperluan hidupnya.
Keadaan
emosinya yang goncang sering kali diungkapkan dengan cara yang tajam dan
sungguh-sungguh. Kadang-kadang ia mudah meledak dan mudah tersinggung, padahal,
mungkin tanpa disadarinya, ia mudah menyinggung perasaan orang tua. Sementara
itu ia juga mengalami persaan aneh, ia mulai tertarik kepada teman lawan jenis.
Akan tetapi, karena perkembangan tubuhnya kurang menarik, timbul juga perasaan
malu. Akibatnya, dalam dirinya bergejolak perasaan galau yang tidak menentu[2].
Bila kita
tinjau penyebab akhlak yang tidak baik pada remaja atau terjadinya kenakalan
remaja di pandang dari sudut pandang psikologi, maka tindakan dan perangai yang
demikian itu dianggap sebagai perilaku yang menyimpang. Perilaku tersebut tidak
dapat dilihat dari kelakuan dan penampilan yang terlihat dari luar saja, akan
tetapi harus dikaitkan dengan berbagai faktor didalam diri pribadi remaja yang
nakal itu. Faktor-faktor luar yang mempengaruhinya biasanya berasal dari
keluarga, lingkungan, sekolah, masyarakat, maupun pengaruh luar yang sepintas
lalu kelihatan tidak berkaitan dengannya. Fungsi dan peranan keluarga dalam
masalah kenakalan remaja sangat menentukan, tidak hanya dalam penaggulangannya
saja, akan tetapi juga dalam timbulnya kenakalan dan penyimpangan-penyimpangan
akhlak remaja tersebut[3].
b. Faktor Ekstern
Masa remaja
yang mengalami banyak perubahan yang terjadi pada umur remaja awal itu, sudah
pasti membawa kepada kegoncangan emosi. Kadang-kadang hal tersebut ditambah
pula dengan banyaknya contoh-contoh yang tidak baik, tetapi membangkitkan
berbagai berbagai dorongan dan keinginan yang mulai timbul dalam dirinya[4]. Apalagi di zaman abad ke
21 ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi benar-benar memukau dan membuat
manusia terseret untuk ikut tenggelam dan berkecimpung di dunia yang transparan
tanpa rahasia. Manusia dihadapkan pada perubahan cepat dalam berbagai dimensi kehidupan,
terbawa oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang setiap saat
menawarkan sesuatu yang lebih baru, lebih canggih dan lebih menyilaukan mata[5].
Adapun berbagai hal yang disajikan oleh
teknologi yang semakin canggih seperti media elektronik dan medi cetak, yang
mudah ditangkap oleh remaja. Mungkin saja semua itu akan dijadikan oleh remaja
sebagai alat identifikasi diri, sehingga mereka condong menerima dan menirunya.
Seolah-olah diri merekalah yang melakukan dan memerankan adegan yang
disaksikanya itu.
Disinilah
letak bahaya dan ancaman terhadap kehidupan beragama para remaja yang sedang
mulai mekar, yang sedang menatap hari depan yang diharapkan dan
dicita-citakannya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada dasarnya baik
dan berguna bagi kemajuan bangsa. Tetapi kemajuan iptek itu telah ditumpangi
dan disalahgunakan olehsebahagiaan manusia yang serakah yang tidak beragama,
atau yang kehidupanya ditentukan oleh hawa nafsu dan bujukan setan..
Secara tidak
terasa, kaum muda Indonesia terbawa oleh arus yang sering didengar dan
disaksikan dalam acara acara kebudayaan yang ditayangkan oleh media elektronik,
baik berupa tayangan lagu-lagu, film, olah raga dan lainya. Apa yang dilihatnya
jauh lebih besar pengaruhnya dan lebih lama teringat olehnya, dan akan sering
terbayang di ruang matanya. Dan yang paling banyak menjadi korban adalah
remaja, baik yang bersekolah maupun yang sudah bekerja. Betapa beraninya mereka
minum-minum, mabuk-mabukan dan kemudian memperkosa teman perempuanya. Ada juga
wanita yang dengan senang hati berbuat serong dengan teman yang dicintainya[6].
c. Faktor Lingkungan
Apabila kita
memperhatikan remaja yang sedang mengalami kegoncangan emosi, angan-anganya
banyak. Khayalan tentang yang terlarang dalam agama mulai muncul, akibat
pertumbuhan jasmaninya yang mendekati ukuran orang dewasa, sedangkan kemampuan
mengendalikan diri lemah. Akibatnya terjadi kegoncangan emosi, walaupun
kemampuan pikir telah matang.
Karena itu
remaja yang sedang dalam gejolak pertumbuhan (13-21 tahun), yang kurang
terlatih dalam nilai moral dan agama, mudah terseret kepada mengagumi dan
meniru apa yang menyenangkan dan menggiurkanya. Perbuatan salah, perilaku
menyimpang, ketidakpuasan terhadap orang tua, dan mungkin pula melakukan
hal-hal terlarang dalam agama dan hukum negara, merupakan menunya sehari-hari[7].
Sesungguhnya
penyimpangan sikap dan perilaku anak dan remaja tidak terjadi tiba-tiba, akan
tetapi melalui proses panjang yang mendahuluinya. Disamping itu berbagai faktor
ikut berperan dalam peristiwa tersebut. Diantara faktor - faktor yang timbul
dari dalam diri anak atau remaja misalnya keterbelakangan kecerdasan,
kegoncangan emosi akibat tekanan perasaan (frustasi), kehilangan rasa kasih
sayang atau merasa dibenci, diremehkan, diancam, dihina dan sebagainya. Semua
perasaan negatif tersebut dapat menyebabkan seseorang putus asa, bersikap
negatif terhadap orang lain, bahkan mungkin juga sikap negatifnya dihadapkan
kepada Allah. Maka ia condong menentang ajaran agama, meremehkan nilai-nilai
moral dan akhlak. Sikapnya boleh jadi akan mempengaruhi atau mewarnai seluruh
penampilan perilakunya, air muka yang tegang, benci dan menentang setiap orang
yang berkuasa, merasa iri dan dengki kepada orang yang melebihi dirinya, bahkan
kebencian diarahkan pula kepada tokoh masyarakat, pemuka agama dan pemerintah.
Ada juga faktor negatif yang datang dari
keluarga, misalnya orang tua tidak rukun, sering bertengkar di hadapan anak,
ada pula orang tua yang melibatkan anak dalam perselisihan mereka, sehingga si
anak terombang-ambing diantara ibu dan bapaknya. Ada juga yang disebabkan oleh
perlakuan tidak adil dari pihak orang tua terhadap anak-anak, dan dia termasuk
yang kalah bersaing dalam memperebutkan perhatian dan kasih sayang orang tuanya
Labels:
Pendidikan,
Pengajaran
Thanks for reading Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Akhlak Remaja. Please share...!