Peran dan Fungsi Pondok Pesantren Di
Tengah-tengah Masyarakat
a.
Pondok Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan
Keagamaan
Dari waktu ke
waktu fungsi pondok pesantren berjalan secara dinamis, berubah dan berkembang
mengikuti dinamika sosial masyarakat global. Betapa tidak, pada awalnya lembaga
tradisional ini mengemban fungsi sebagai lembaga sosial dan penyiaran agama
Pondok
pesantren sebagai lembaga pendidikan yang mempunyai tujuan yang tidak berbeda
dengan pendidikan agama Islam yakni mencapai akhlak yang sempurna atau mendidik
budi pekerti dan jiwa. Maksud dari mencapai akhlak yang sempurna yaitu dapat
digambarkan pada terciptanya pribadi muslim yang mempunyai indikator iman,
taqwa, ta’at menjalankan ibadah, berakhlak mulia dan dewasa secara jasmani dan
rohani, serta berusaha untuk hidup sesuai dengan ajaran agama Islam.
Adapun yang
disebut dengan terciptanya pribadi muslim yang baik, taqwa, taat
menjalankan ibadah, seperti berakhlak mulia ialah seperti suri tauladan yang
dicontohkan pada pribadi Nabi Muhammad
SAW.
Pondok
pesantren harus mengembangkan fungsi dan kegiatan-kegiatanya ke dalam bentuk
program dari komponen-komponen aktivitas pondok pesantren dengan mengusahakan
adanya:
1) Pendidikan agama / penyajian kitab
2) Pendidikan formal
3) Pendidikan kesenian
4) Pendidikan kepramukaan
5) Pendidikan olahraga dan kesehatan
6) Pendidikan ketrampilan kejuruan
7) Pengembangan masyarakat lingkungan[2].
Dengan komponen-komponen kegiatan tersebut akan
diharapkan bahwa melalui pendidikan di pondok pesantren akan terhimpun
penghayatan terhadap ilmu, agama dan seni yang merupakan tiga komponen
pendidikan yang harus terkumpul pada diri seseorang, baik secara pribadi maupun
sebagai kelompok masyarakat.
Dalam fungsi
kemasyarakatan pondok pesantren masih diperlukan pengembangan dan pembinaan, terutama mengenai:
1) Fungsi penyebaran agama (dakwah)
2) Fungsi sebagai komunikator pembangunan
3) Fungsi pemeliharaan nilai-nilai
kemasyarakatan yang masih diperlukan.
Dalam
fungsi-fungsi tersebut diidentifikasikan peranan kyai sebagai alternatif ideal
untuk menampung aspirasi masyarakat, serta peranan pondok pesantren sebagai
lembaga terapi kejiwaan untuk mengatasi soal kerawanan remaja. Agar peranan dan
fungsi pondok pesantren dapat dikembangkan secara maksimal dalam rangka
pembangunan masyarakat lingkungan, pondok pesantren perlu ditunjang dengan
sarana phisik, yang terkumpul dalam sepuluh komponen sebagai berikut:
1) Masjid
2) Asrama (pondok)
3) Perumahan Kyai/ustadz
4) Gedung pendidikan formal
5) Perpustakaan
6) Balai pertemuan (hiburan/kesenian dan
pendidikan/latihan)
7) Lapangan (olahraga)
8) Balai kesehatan
9) Workshop, training groun/koperasi
10) Masyarakat lingkungan pedesaan[3].
b.
Pondok Pesantren sebagai Lembaga Sosial
Pesantren
sebagai suatu lembaga keagamaan telah cukup jelas, karena motif, tujuan serta
usaha-usahanya bersumber pada agama. Akhir-akhir ini terdapat suatu
kecenderungan memperluas fungsi pesantren bukan saja sebagai lembaga agama,
melainkan sebagai lembaga sosial. Tugas yang digarapnya bukan saja soal-soal
agama, tetapi juga menaggapi soal-soal kemasyarakatan hidup. Pekerjaan sosial
ini semula mungkin merupakan pekerjaan sampingan atau malahan ”titipan” dari
pihak diluar pesantren. Tapi kalau diperhatikan lebih seksama, pekerjaan sosial
ini justru akan memperbesar dan mempermudah gerak usaha pesantren untuk maksud
semula. Sebab pengaruh di luar pesantren cukup besar bagi kehidupan para santri
maupun masyarakat sekitar.[4]
Tugas
kemasyarakatan pesantren sebenarnya tidak mengurangi arti tugas keagamaannya,
karena dapat berupa penjabaran nilai-nilai hidup keagamaan bagi kemaslahatan
masyarakat luas. Dengan tugas seperti ini pesantren akan dijadikan milik
bersama, didukung dan dipelihara oleh kalangan yang lebih luas serta akan
berkesempatan melihat pelaksanaan nilai
hidup keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan fungsi
sosial ini, pesantren diharapkan peka dan menanggapi persoalan-persoalan
kemasyarakatan, seperti: mengatasi kemiskinan, memelihara tali persaudaraan,
memberantas pengangguran, memberantas kebodohan, menciptakan kehidupan yang
sehat, dan sebagainya[5].
Dalam
perjalananya hingga sekarang, sebagai lembaga sosial, pesantren telah
menyelenggarakan pendidikan formal baik berupa sekolah umum maupun sekolah
agama (madasah, sekolah umum, dan perguruan tinggi). Di samping itu, pesantren
juga menyelenggarakan pendidikan non formal berupa madarasah diniyah yang
mengajarkan bidang-bidang ilmu agama saja. Pesantren juga telah mengembangkan
fungsinya sebagai lembaga solidaritas sosial dengan menampung anak-anak dari
segala lapisan masyarakat muslim dan memberi pelayanan yang sama kepada mereka,
tanpa membedakan tingkat sosial ekonomi mereka.
Bahkan
melihat kinerja dan kyainya, pesantren cukup efektif untuk berperan sebagai
perekat hubungan dan pengayom masyarakat, baik pada tingkat lokal, arus
kedatangan tamu kepada kyai sangat besar, dimana masing-masing tamu dengan niat
yang berbeda-beda. Ada yang ingin bersilaturahim, ada pula yang ingin
berkonsultasi, meminta nasehat, memohon do’a, bertobat, dan ada pula yang ingin
minta jimat untuk sugesti penagkal gangguan dalam kehidupan sehari-hari. Para
kyai juga sering memimpin majlis taklim, baik atas inisiatif sendiri atau atas
inisiatif panitia pengundang yang otomatis dapat memberikan pembelajaran berbangsa
dan bernegara kepada masyarakat di atas nilai-nilai hakiki (kebenaran
Al-Qur’an) dan asasi dengan berbagai bentuk, baik melalui ceramah umum atau
dialog interaktif. Oleh karenanya, tidak diragukan lagi kyai dapat memainkan
peran sebagai agen pembangunan dengan
menyampaikan pesan-pesan pembagunan dakwah-dakwahnya, baik secara lisan dan
tindakan (uswah hasanah).
Dengan
berbagai hal yang potensial dimainkan oleh pesantren diatas, dapat dikemukakan
bahwa pesantren memiliki tingkat integritas yang tinggi dengan masyarakat
sekitarnya, sekaligus menjadi rujukan moral (reference of morality) bagi kehidupan masyarakat umum. Fungsi-fungsi
ini akan tetap terpelihara dan efektif manakala para kyai pesantren dapat
menjaga independensi dari intervensi ”pihak luar”
Labels:
Pendidikan,
Pengajaran
Thanks for reading Peran dan Fungsi Pondok Pesantren Di Tengah-tengah Masyarakat. Please share...!