Informasi Lengkap tentang pendidikan dan Pengajaran serta cara belajar mengajar di sekolah

Pengertian , Maksud dan Tujuan Upacara Syukuran


Pengertian , Maksud dan Tujuan Upacara Syukuran
  1. Pengertian Upacara Syukuran
Pembahasan tentang upacara syukuran sangatlah luas, oleh sebab itu perlu kita ketahui apa pengertian dari upacara. Upacara adalah rangkaian tindakan dan perbuatan yang terkait pada aturan-aturan tertentu menurut adat dan agama.Ritual memperlihatkan tatanan atas simbol-simbol yang diobjekkan, simbol-simbol ini mengungkapkan perilaku dan perasaan, serta membentuk disposisi pribadi dari para pemuja mengikuti modelnya masing-masing.Menurut Aryono Suyono,
“Upacara adalah sistem aktifitas rangkaian tindakan yang ditata leh adat atau hukum yang berlaku dan berhubungan dengan berbagai macam peristiwa tetap yang terjadi dalam masyarakat, atau suatu kegiatan pesta tradisional yang diatur menurut tata adat atau hukum yang berlaku di masyarakat dalam rangka memperingati peristiwa penting atau lain-lain dengan ketentuan adat yang berlaku pada masyarakat yang bersangkutan”


Selamatan atau makan bersama (Communal Meal) adalah upacara yang para pelakunya makan bersama yang telah disucikan. Jadi upacara syukuran atau selamatan adalah bentuk rangkaian kegiatan dalam hidup bermasyarakat yang tindakannya terikat pada aturan agama maupun adat istiadat dalam bentuk acara makan bersama yang makanannya telah disucikan (diberi do’a) sebagai perwujudan rasa syukur atau rasa terima kasih kepada Tuhan serta didorong oleh hasrat untuk memperoleh ketentraman hati atau mencari keselamatan dengan tata cara yang telah ditradisikan oleh masyarakat.
Hampir semua ritus dan upacara yang terdapat pada sistem religi orang jawa dilakukan dalam bentuk upacara makan bersama yang dalam bahasa disebut wilujengan (kramil) atau selamatan (ngoko) maupun upacara syukuran (bahasa indonesia) sebagai pokok atau unsur terpenting dalam ritus budaya jawa. Sedangkan tentang makanan untuk upacara, beberapa daerah ada yang menyediakan secara khusus dalam arti jenis makanan itu hanya dipersiapkan untuk upacara saja tetapi ada pula daerah yang   tidak mempunyainya.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka dapatlah dipahami bahwa upacara syukuran atau selamatan berarti kegiatan manusia yang tidak hanya bersifat sekedar telenis dan rekreasional dan terkait dengan penggunaan cara-cara tindakan yang ekspresif dari hubungan sosial. Upacara menjadi lentera dari kenyataan bahwa dia berkaitan dengan pengertian-pengertian mistis, yang merupakan pola-pola pikiran yang di hubungkan dengan gejala yang mempunyai ciri-ciri  adi-rasa, gejala itu sebagian darinya tidak diperoleh lewat pengamatan atau tidak dapat di simpulkan secara logis dari pengamatan itu serta yang tidak dimiliki oleh pola-pola pikiran itu sendiri.


  1. Maksud dan Tujuan Upacara Syukuran
Setiap kegiatan akan memiliki tujuan tertentu begitu juga halnya dengan upacara syukuran sebelum kita mengarah kepada tujuan upacara syukuran terlebih dahulu kita ketahui apa tujuan dari suatu upacara. Upacara atau yang kerap kali disebut juga ritual memiliki tujuan-tujuan perlindungan, penghormatan, penyelidikan, pemurnian, produktifitas dan atau peramalan yang khas menurut situasi dalam kehidupan social.[7] Upacara menandai suatu perilaku formal yang tampaknya bukan ditanamkan oleh kepentingan atau rasionalisasi dari finalitas menurut makna-makna rasional, sehingga perilaku upacara bersifat simbolis, yaitu menyatakan sesuatu tentang keadaan persoalan-persoalan tersebut, tetapi tidak harus mempunyai implikasi tindakan dengan begitu si pelaku tidak harus mempunyai maksud untuk menggantikan keadaan itu.
Upacara syukuran sebagai salah satu yang di jalankan oleh masyarakat memiliki bentuk budaya yang menjadi acuan masyarakat yang menjalankannya. Sebagai sistem budaya upacara syukuran memiliki norma-norma serta aturan-aturan perilaku manusia dalam masyarakat serta memiliki ajaran-ajaran dari agama Islam mengenai keyakinan Allah SWT sebagai pegangan hidup didunia. Tidak semua upacara-upacara dapat diklasifikasikan dengan sangat baik seperti ritual-ritual penerimaan atau ritual-ritual intensifikasi misalnya keilahian, perlakuan religio-magis terhadap yang sakit, berdamai dengan roh orang mati, ibadah rutin atas makanan yang tabu. oleh karenanya semua upacara diarahkan pada masalah transformasi keadaan dalam manusia atau alam sehingga kadang-kadang tujuannya adalah untuk menjamin perubahan amat cepat dan menyeluruh pada keadaan akhir yang di inginkan oleh pelaku upacara dan mencegah perubahan yang tidak di inginkan.
Baca Juga :

  • Dalil dan Pengertian Puasa dalam Islam
    1. Dasar Pelaksanaan Pendidikan agama Islam
    2. Dasar dan Tujuan Pembelajaran al-Qur’an
    3. Dasar hukum Puasa Senin Kamis
    4. Dasar-dasar Pendidikan Demokratis Dalam Persepektif Islam
    5. Definisi dan Konsep Manajemen Qolbu
    6. Definisi dan Teori Teori Belajar
    7. Efektifitas Puasa dalam Meningkatkan Disiplin Beribadah
    Dari pemaparan diatas maka dapat dipahami bahwa maksud dan tujuan upacara syukuran adalah sebagai perlindungan, penghoratan, pemurnian dan peramalan yang bercirikan menurut situasi dalam kehidupan sosial, yang mana dijalankan oleh masyarakat sebagai bentuk budaya yang menjadi suatu acuan yang memiliki norma-norma serta aturan-aturan perilaku manusia serta memilki ajaran-ajaran dari agama Islam mengenai keyakinan Allah SWT sebagai pegangan hidup didunia
    Labels: Pendidikan, Pengajaran

    Thanks for reading Pengertian , Maksud dan Tujuan Upacara Syukuran. Please share...!

    Back To Top