Informasi Lengkap tentang pendidikan dan Pengajaran serta cara belajar mengajar di sekolah

Faktor dan Pengertian kesadaran beragama


1.      Pengertian kesadaran beragama
Pengetian kesadaran beragama yang dikemukakan oleh Aziz  (1989 ; 37) dalam bukunya “Psikologi agama”  mengatakan bahwa pengertian kesadaran beragama itu menyangkut : “ rasa keagamaan, pengalaman ketuhanan keimanan, sikap dan tingkah laku keagamaan yang terorganisir dalam sistem mental kepribadian.

Sedangkan menurut Daradjat (1990:137) mendefinisikan kesadaran beragama dengan istilah konversi agama yang mengutip pendapat Houtson Clark yang artinya  :
Konversi agama sebagai suatu macam pertumbuhan atau perkembangan spritual yang mengandung perubahan arah yang cukup berarti, dalam sikap terhadap ajaran agama. Lebih jelas dan lebih tepat lagi konversi agama menunjukkan bahwa suatu perubahan emosi yang tiba-tiba ke arah mendapatkan hidayah Allah SWT. Secara mendadak, telah terjadi yang mungkin saja sangat mendalam dan dangkal. Dan mungkin pula terjadi perubahan tersebut secara berangsur-angsur.

Dari kedua pendapat di atas dapat diambil suatu pemahaman yaitu kesadaran beragama merupakan pertumbuhan dan perkembangan spiritual yang menyangkut rasa  keagamaan, pengalaman ketuhanan, sikap dan tingkah laku menuju kearah yang lebih baik dan positif. Kesadaran beragama seseorang akan terbentuk pada keimanan juga perbuatan, atau dengan kata lain akidah dan syari’ah. Keimanan itu merupakan aqidah pokok yang di dalamnya juga berisi syari’ah Islamiyah, kemudian dari pokok itulah keluar cabang-cabang keimanan. Sedangkan perbuatan-perbuatan merupakan syari’ah dan cabang –cabang yang dianggap buah dari keimanan atau aqidah itu.
Dua unsur ini pulalah yang dapat dijadikan dasar untuk mengadakan pengukuran yang tepat dalam menilai seberapa jauh  kesadaran seseorang terhadap ajaran agamanya. Artinya perbuatan langsung  dari agama itulah inti keimanan seseorang.

2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran beragama
Proses terjadinya konversi atau keyakinan beragama sebenarnya sulit untuk menentukan garis besarnya, atau satu rentetan proses yang akhirnya membawa pada keadaan kesadaran beragama yang membawa perlawanan dari pada keyakinan dan kesadaran sebelumnya.
Terjadinya proses kesadaran beraagama antara satu orang dengan orang lainnya tidak sama sesuai dengan pertumbuhan jiwa yang dilaluinya. Serta pengalaman kegiatan pendidikan yang dilaluinya sejak kecil, keadaan lingkungan sosial budaya dimana tinggal serta pengalaman terakhir yang menjadi puncak dari perubahan keyakinan atau kesadaran itu.
Kesadaran beragama seseorang dalam pertumbuhan dan perkembangannya sangat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor sampai pada terakhir terbentuknya pribadi yang benar-benar sadar terhadap ajaran agama yang dianutnya.
Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesadaran beragama yaitu antara lain sebagai berikut :
a.  Keimanan
               Keimanan yang ada pada diri seseorang adalah jadi bagia n kehidupan alam perasaan yang berhubungan dengan kebutuhan jiwa seseorang. Keimanan ini merupakan aspek teoritis yang dituntut untuk pertama-tama dan terdahulu dari segala sesuatu yang  harus dipercayai, maka dari itu keimanan ini itdak boleh di campuri keragu-raguan atau syak wasangka.
Firman Allah SWT.  Dalam surat Al-Baqarah ayat 2 berbunyi sebagai berikut :
ذالك الكتب لاريب فيه هدى لّلمتقينَ ( ا لبقره 2)
Artinya : “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi orang yang bertaqwa.”  
Dengan ayat di atas dapat dipahami bahwa setiap aspek keimanan yang berhubungan dengan ajaran-ajaran agama islam seseorang harus percaya tidak boleh merasa ada yang diragukan kebenarannya.
Iman seseorang yang mantap akan dapat mempengaruhi kesadaran beragama, sebab jika seseorang telah sepenuhnya percaya dan patuh terhadap Allah SWT.  Maka semua perintah dan tanggung jawabnya akan diselesaikan sebaik mungkin dalam rangka mengabdi kepada yang memerintahnya.
Manusia hidup atas dasar kepercayaannya, maksudnya tinggi rendahnya nilai kehidupan manusia tergantung kepada kepercayaan yang dimilikinya. Hal ini ditegaskan oleh Razak (1989 ; 120) dalam bukunya Dinul Islam bahwa : “ Aqidah adalah masalah fundamental dalam islam, ia menjadi tolak ukur permulaan sebagai muslim, sebaliknya tegaknya aktifitas keislaman dalam manusia tergantung pada kualitas keimanan yang di miliki.”

b.   Keadaan lingkungan sosial budaya
Keadaan lingkungan sosial budaya sangat menentukan kesadaran hidup seseorang untuk aktif dan sadar akan pentingnya nilai-nilai keagamaan. Jika dalam lingkungan sosial budaya dalam keluarga melakukan setiap aspek perintah agama maka akan mempengaruhi aspek kehidupan lainnya.
Oleh karena itu, dalam lingkungan sosial budaya mencari pengalaman hendaknya diciptakan suasana yang agamis agar terbiasa memperhatikan nilai-nilai keagamaan yang ada di lingkungannya. Dengan kebiasaan ini tentunya mereka akan melakukan dengan sadar bahwa lingkungan sosial dirinya adalah relegius.
Sehingga jika bertindak tidak sesuai dengan lingkungan sosialnya, maka akan terkucil  dan tidak akan mendapatkan pengalaman-pengalaman keagamaan. Dan masyarakat kita sekarang ini, dekadensi moral mereka  sudah sangat memprihatinkan dan butuh perhatian serius untuk dibenahi dengan cara apapun.

 Baca Juga :

  • Hubungan Lembaga Pendidikan Sekolah dengan Masyarakat
    1. Hubungan dan peran Masyarakat dan Sekolah
    2. Ibadah sebagai Tujuan dan Kebutuhan Hidup Manusia
    3. Implikasi demokrasi pendidikan terhadap peserta didik
    4. Implikasi demokrasi terhadap dunia pendidikan

    c.  Kecerdasan memahami agama
    Faktor lain yang tidak kalah pentingnya yaitu kecerdasan atau keyakinan yang rajin dalam mempelajari dan memahami ajaran agama Islam. Sangat penting sekali sebaiknya kecerdasan dapat mempermudah dalam menyerap ajaran agama yang di pelajarinya. Sebagaimana dikemukakan oleh Afifuddin SK (1978 ; 39)  bahwa dengan intelegensi, seseorang akan memperoleh pengetahuan yang lebih luas dan mengarah kepada dua keadaan :
    a.       Intelegensi teoritis, suatu kecerdasan yang dengan cepat dan tepat sanggup menemukan konsep-konsep fikir guna menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi
    b.      Intelegensi praktis, suatu kecerdasan yang dengan cepat mampu mengatasi permasalahan.

    Labels: Pendidikan, Pengajaran

    Thanks for reading Faktor dan Pengertian kesadaran beragama. Please share...!

    Back To Top